Ketika beberapa waktu lalu petinggi Gereja Anglikan mengajukan permintaan kepada pemerintah agar melarang penyelenggara sepakbola Inggris untuk tidak lagi memainkan pertandingan pada hari Minggu Paskah maupun hari besar keagamaan lain, tiba-tiba saja pengertian sepakbola adalah agama di Inggris ini seperti mendapat pemaknaan yang sesungguhnya. Munculnya permintaan dari para petinggi keagamaan Anglikan menimbulkan pertanyaan:
jangan-jangan mereka memang menganggap sepakbola telah benar menjadi agama tersendiri? Bukan sekadar itu, tetapi juga jangan-jangan menganggap sepakbola telah secara langsung menganggu eksistensi Gereja Anglikan? Permintaan itu juga diikuti dengan seruan agar klub-klub Inggris, termasuk penggemar bola, mengingat kembali akar kekristenan mereka. Libur kegamaan adalah waktu bagi umat untuk kembali merenungi nilai-nilai keagamaan, kembali ke gereja? Bukankah klub-klub Inggris kebanyakan memang berawal dari komunitas gereja sebelum sepakbola meledak menjadi kegiatan sosial dan kemudian komersial? Sebetulnya ketika banyak orang menganggap sepakbola sebagai sebuah agama, tidaklah lalu pernyataan ini menjadikan sepakbola sebagai agama. Tetapi lebih untuk sekadar menunjuk perilaku ritus-sosiologis penggemar bola yang tak beda jauh dengan penganut agama. Ketaatan untuk mendatangi stadion atau setidaknya menonton siaran langsung pertandingan, bersedekah walau imbalannya bukan janji sorga tetapi mungkin kaos dan tiket musiman, membahas segala sesuatu pernik peristiwa sepakbola layaknya menelaah kitab suci, dan dengan tekun mencari dan percaya munculnya mesiah-mesiah dalam wujud pemain maupun manajer, dan masih banyak lagi.
Yang jelas sepakbola memang menjadi fokus rutinitas kehidupan dengan segala eksesnya, baik yang bersifat material dan sosial (maupupun -- berlebihan mungkin -- spiritual). Keprihatinan petinggi gereja Anglikan sebetulnya bisa dimaklumi. Cobalah tengok jadwal persepakbolaan Inggris ini. Kapan masa tersibuk dalam kalender tahunan sepakbola Inggris? Jawabnya selalu seputar libur Natal dan Paskah.
Libur Natal dan Paskah jelas pada awalnya diberlakukan untuk memberi kesempatan kepada umat untuk mengonsentrasikan diri merayakan pada dua peristiwa kegamaan paling penting di Inggris ini. Menyegarkan kembali diri pada nilai paling dasar kehadiran Kristus di dunia. Tetapi kita tahu itu tak berlaku untuk ummat sepakbola Inggris yang notabene juga umat Anglikan. Dua minggu libur Natal oleh para administrator sepakbola Inggris secara sengaja diatur menjadi sebuah jejalan jadwal sepakbola yang tanpa kendat. Di dua minggu Natal inilah bukannya orang berbicara tentang nilai-nilai dasar kekristenan tetapi malah seringkali dijadikan ukuran apakah kejuaraan akan dimenangi, atau lepas sama sekali. Periode Natal bukannya berbicara tentang kelahiran Kristus tetapi tentang kelahiran peluang menjuarai liga atau ancaman degradasi.
Paskah? Sama saja. Jadwal pertandingan padat total. Umat sepakbola tidak berbicara tentang kebangkitan Kristus tetapi mengenai apakah klub yang sepertinya telah terkubur impiannya untuk menjuarai liga ataupun terperam di zona degradasi bisa bangkit kembali. Petinggi gereja khawatir bukan hanya bahwa hari libur kegamaan terkooptasi oleh sepakbola tetapi bahkan sepakbola mulai menggunakan analogi keagamaan untuk memaknai kalender kompetisi mereka.
Tetapi berlebihankah kekhawatiran ini? Tak tahulah.
Senin, April 27, 2009
Belletti: Barca Bukan Tak Terhentikan
Bek Chelsea Juliano Belletti mengakui bahwa Barcelona merupakan tim kuat. Namun, itu bukan berarti Barcelona tidak bisa dihentikan. Belletti mengaku sudah hapal peta kekuatan mantan timnya itu. Belletti pernah berseragam Barcelona selama tiga musim. Pemain yang bergabung pada musim 2004 ini mempersembahkan gelar La Liga dan Liga Champions. Gol tunggalnya di laga puncak Liga Champions 2006 memastikan El Barca menjadi raja Eropa. Selepas dari Barca, Belletti bergabung bersama klub Liga Primer, Chelsea. Tengah pekan ini, Belletti kembali bersua mantan klubnya di laga bertajuk semifinal Liga Champions. "Saya pikir orang-orang akan mengatakan bahwa laga kedua tim layaknya final. Memang, ada tim hebat lain seperti Liverpool atau Manchester United. Namun Barcelona dan Chelsea adalah dua tim terbaik Eropa saat ini," demikian penilaian Belletti dikutip dari Soccernet.
Barcelona merupakan tim yang berbahaya. Klub sekelas Bayern Munich saja disingkirkan dengan agregat cukup besar, 5-1 di perempatfinal. "Tidak ada satu tim pun yang tak bisa dihentikan," tegas pemain asal Brasil itu.
"Saya pernah memperkuat tim nasional Brasil dan kami tidak pernah mengklaim bahwa kami tak terhentikan. Ketika di Barca, mereka menunjukkan permainan yang luar biasa dan kami pun tidak lantas jumawa. Tidak bisa dihentikan bukanlah sesuatu yang abadi," tegasnya.
"Dalam laga ini, pergerakan individual pemain bakal menentukan. Mereka punya Lionel Messi, Thierry Henry, atau pun Samuel Eto'o," demikian Belletti membeberkan isi perut mantan klubnya.
Bayern Munich Pecat Klinsi
Menyusul sejumlah hasil buruk, manajemen Bayern Munich memutuskan memecat Juergen Klinsmann dari kursi kepelatihan. Posisinya bakal digantikan oleh Jupp Heynckes. Pemecatan ini diambil hanya dua hari setelah Munich dibekuk Schalke dalam laga yang berlangsung akhir pekan kemarin. Kekalahan ini membuat FC Hollywood melorot ke peringkat ketiga klasemen sementara Bundesliga yang mengancam hilangnya jatah Liga Champions. Dikutip situs resmi Munich, keputusan ini diambil usai Klinsi gagal memenuhi target minimal yang dibebankan manajemen. Bersama Klinsi, turut dipecat pula asisten pelatih Martin Vazquez dan Nick Theshof. Klinsmann mulai menukangi Bayern pada musim ini. Dari 29 laga yang telah dijalaninya di Bundesliga, ia menelan tujuh kali kekalahan. Ia juga gagal membawa Munich melangkah lebih jauh di Liga Champions dan tersingkir dengan agregat 5-1 di perempat final. Pelatih pengganti, Heynckes, akan mulai bekerja mulai Selasa (28/4/2009) pagi dan akan menangani hingga akhir musim.
Wolfsburg Ditaklukkan Cottbus
Pimpinan klasemen sementara Liga Jerman, VfL Wolfsburg, secara mengejutkan ditaklukkan tim papan bawah, Energie Cottbus. Berlaga di kandang Cottbus, Wolfsburg kalah dua gol tanpa balas. Pada pertandingan yang dihelat di Stadion der Freundschaft, Senin (27/4/2009) dinihari WIB, Cottbus tampil relatif lebih dominan ketimbang Wolfsburg. Situs Soccernet melansir, Cottbus unggul presentase penguasaan bola 52:48. Cottbus tampil menyerang sejak kick-off. Baru lima menit pertandingan berjalan, Cagdas Atan melepaskan tembakan keras dengan kaki kiri. Bola mengarah tepat ke gawang, namun masih bisa diselamatkan. Wolfsburg sendiri bukannya tanpa peluang. Dua kali Zvjezdan Misimovic mencoba membobol jala Cottbus dengan melepaskan tendangan keras pada menit 31 dan 35. Tetapi keduanya masih bisa diblok oleh barisan pertahanan tuan rumah. Cottbus akhirnya unggul 1-0 pada menit 72. Berawal dari crossing Ivica Iliev, bola kemudian sisundul oleh Dimitar Rangelov yang berada di dalam kotak penalti. Kiper Diego Benaglio pun tak mampu menghalau sundulan tersebut. Empat menit menjelang laga usai, Cottbus sukses memperbesar keunggulan, kali ini melalui Ervin Skela. Gol ini tercipta setelah Skela menerima umpan terobosan dari Dennis Sorensen. Dengan sebuah sepakan kaki kanan, ia pun memaksa Benaglio untuk kembali memungut bola dari jalanya. Hasil ini belum membuat posisi Wolfsburg di puncak klasemen goyah. Mereka masih tetap memimpin dengan koleksi nilai 57, atau unggul dua poin atas Hertha Berlin. Sementara Cottbus naik ke posisi 15, atau satu peringkat di atas zona degradasi, dengan torehan poin 26. Mereka hanya berjarak satu poin dari Arminia Bielefeld yang berada di bawah mereka.
'Huu...' Buat Klinsi
Suporter Bayern Munich sudah menemukan kambing hitam dari kiprah Bayern Munich yang tidak keren musim ini. Sebagai penegas rasa kecewa, koor "huu..." pun mulai diserukan buat Juergen Klinsmann. Sorakan dan cemoohan nyata-nyata dialamatkan fans Bayern pada sang pelatih setelah tim tersebut kalah 0-1 dari Schalke pada lanjutan Bundesliga tadi malam, Sabtu (25/4/2009). Celakanya, kekalahan itu diderita di kandang sendiri alias di Allianz Arena. Ini bukan kali pertama Klinsmann di-boo oleh pendukungnya sendiri. Di leg kedua babak perempatfinal Liga Champions lalu, misalnya, hal serupa terjadi. Walaupun Luca Toni dkk bisa menahan imbang Barcelona 1-1, tapi tetap saja Bayern tersingkir lantaran dipermalukan 1-5 di leg pertama di Nou Camp.
Suara-suara bernada "Klinsmann keluar!" pun sudah mulai dibiasakan fans Bavaria. Bagi mereka, tersingkir di Piala Jerman dan Eropa, plus Bayern belum memuncak klasemen liga domestik, adalah hal yang sangat buruk buat klub raksasa ini. Apalagi musim lalu Hollywood FC bisa memenangi dua piala: liga dan piala liga.
"Ini kekalahan yang sangat pahit, karena kami amat berharap. Tentu saja saya marah dan frustasi," ujar Klinsmann seusai pertandingan, dikutip dari Reuters. "Tapi masih ada pula lima laga. Dari situ kami akan mengambil angka sebanyak mungkin." Pria 44 tahun itu, yang biasa disapa 'Klinsi', juga menyadari situasi dirinya tidaklah bagus. Kalau tak mampu memberi titel juara di akhir musim, pemecatan boleh jadi merupakan konsekuensi yang amat wajar.
"Pressure itu teman yang konstan di Bayern. Kalau Bayern Munich tidak di puncak klasemen, pasti ada siulan panjang, kritikan, dan perdebatan soal pelatih."
Hanya saja, ia mengatakan bahwa cemoohan dari penonton di stadion cuma menambah rasa sakitnya. "Tapi saya memahaminya karena hasil-hasil yang kami dapat memang tak bagus." Sementara itu kapten tim, Mark van Bommel, mengiyakan bahwa peluang Bayern untuk juara tidaklah besar. Namun, karena kompetisi belum benar-benar selesai, harapan pun tak mau segera dipadamkan.
"Kekalahan ini memang sebuah langkah mundur dalam perburuan gelar juara. Tapi ini belum berakhir sampai betul-betul berakhir," tukas gelandang internasional Belanda itu.
Dua Laga Penentu untuk Barca
Upaya Barcelona meraih treble winners akan ditentukan dalam pekan ini. Ada dua laga penentu yang harus dilampaui pasukan Catalan tersebut demi memenuhi ambisinya. Tim mana saja yang harus dihadapi?
Ujian pertama adalah Chelsea yang harus dihadapi dalam laga semifinal leg pertama Liga Champions, Rabu (29/4/2009) dinihari WIB. "Melawan Chelsea akan menjadi partai yang sangat sulit.
Kami harus waspada karena harus menghadapi salah tim yang pernah menjadi finalis, untuk menorehkan sebuah sejarah," tukas bek kanan Barca, Dani Alves dikutip dari Goal.
"Kami tidak ingin terpeleset dalam upaya kami menggapai sesuatu yang indah," tambahnya.
Selepas meladeni Chelsea, Barca hanya punya waktu tiga hari untuk tarik napas. Sebab di akhir pekan mereka harus melawat ke markas sang rival utama, Real Madrid dalam lanjutan Liga Spanyol. Laga bertajuk El Clasico ini sangat mungkin bakal menentukan siapa juara La Liga musim ini.
Saat ini, Azulgrana masih di puncak klasemen sementara dengan poin 82 dan hanya unggul empat poin dari Los Blancos. Kondisi ini tercipta setelah pada akhir pekan kemarin Madrid menang sementara Barca hanya memetik hasil seri.
"Hasil seri melawan Valencia memang sesuai harapan dan kami meraih poin sangat penting berkat perjuangan dan konsistensi tim," tukas Alves.
"Namun melawan Madrid di Santiago Bernabeu akhir pekan esok adalah penting dan akan menentukan bagaimana perjalanan kompetisi musim ini," tutup bek asal Brasil itu.
Raul: Real Bikin Bangga
Raul Gonzalez kembali membuktikan kualitas dirinya dan peran besarnya bagi Real Madrid. Meski menjadi bintang saat mengalahkan Sevilla, ikon Santiago Bernabeu ini justru lebih bangga pada Los Blancos. Raul mencetak tiga gol alias hat-trick untuk memotori kemenangan Madrid di kandang Sevilla dengan skor 4-2, Minggu (26/4/2009) malam. Kemenangan tersebut membuat skuad Juande Ramos lebih dekat ke pimpinan klasemen sementara, Barcelona, dan mereka kini terpaut empat poin saja dengan sisa lima pertandingan. "Saya bangga pada tim ini, juga staf teknis yang membuat semua ini berjalan. Ini adalah sebuah testamen untuk kebesaran dan sejarah mahkota ini. Saya terhormat memakai seragam ini, terutama hari ini," tutur sang kapten seusai laga, dikutip dari situs resmi Madrid.
"Setiap kemenangan tim sangatlah penting. Saya tentu saja senang bisa mencetak hat-trick, tapi semua ini berkat kerja kolektif tim," sambung penyerang kidal berusia 32 tahun itu. Raul merasa takjub pada performa timnya karena tertinggal lebih dulu oleh gol Renato Dirnei di menit 17. Dalam posisi tertinggal Madrid malah menembukan karakter bermain yang luar biasa. Setelah menyamakan kedudukan sebelum turun minum, selanjutnya El Real mendominasi babak kedua.
"Kami tidak boleh berhenti. Kami harus terus bekerja keras. Kami senang karena sudah mencapai tujuan kami (untuk menang), dan kiami berharap bisa mengambil tiga poin pula di hari Sabtu (saat menjamu Barcelona di Bernabeu)," Raul menambahkan.
El Clasico Jadi Kunci
Barcelona tertahan di Mestalla, Real Madrid tak terbendung di Ramon Sanchez Pizjuan. Maka duel dua musuh bebuyutan itu pekan depan akan menjadi kunci untuk memastikan siapa yang bakal juara. Melewati pekan ke-33 Liga Spanyol, Barca masih berada di puncaki klasemen sementara, dan Madrid di bawahnya. Hanya saja, jika sampai minggu lalu selisih mereka enam angka, saat ini jarak tersebut tinggal empat. Adalah hasil imbang 2-2 yang didapat Barca di kandang Valencia, Sabtu (25/4/2009), yang membuat skuad Josep Guardiola terhambat. Sementara itu Madrid memanfaatkan keadaan dengan menekuk Sevilla 4-2 dalam laga tandangnya tadi malam. Barca di atas kertas tetap lebih favorit, tapi apapun bisa terjadi. Yang paling krusial adalah, pada 2 Mei mendatang dua kandidat juara ini akan bertarung. Madrid menjadi tuan rumah di Santiago Bernabeu, dalam bayang-bayang kekalahan 0-2 di pertemuan pertama di Nou Camp.
"Rasanya menyenangkan," ujar pelatih Madrid, Juande Ramos, setelah timnya meraih sukses besar atas Sevilla tadi malam, seperti tertuang dalam situs resmi klub ibukota Spanyol tersebut.
"Kami terus menang selama berminggu-minggu. Ini kemenangan kami yang ke-17. Meskipun kami bekerja keras, sepertinya baru kali ini kami bisa memperpendek jarak (dengan Barca). Ganjaran atas kerja keras memang tak sulit untuk dilihat."
"Ada lima pertandingan tersisa dan banyak poin yang tersedia. Bagian terpenting dari liga ini adalah ketika kami menjamu Barcelona (minggu depan)", sambung pelatih yang belum diketahui nasibnya, apakah musim depan dipertahankan El Real atau tidak.
Raul Hat-trick, Madrid Dekati Barca
Real Madrid terus merapatkan jaraknya dengan Barcelona di puncak klasemen setelah menundukkan Sevilla dengan 4-2. Menjadi bintang dalam laga tersebut adalah Raul Gonzalez yang bikin tiga gol. Tambahan tiga poin ini membuat Madrid punya koleksi poin 78. Menyusul hasil imbang yang didapat Barcelona saat bertandang ke Valencia kemarin, Los Merengues kini cuma terpaut empat angka dari El Barca. Kondisi ini jelas makin melebarkan jalan Madrid untuk bisa menyalip Barcelona dan mempertahankan titel juara yang mereka miliki. Apalagi kedua kesebelasan masih akan saling berhadapan di Santiago Bernabeu dalam tajuk El Clasico pada akhir pekan mendatang. Sementara meski kalah, Sevilla tak sampai kehilangan posisi tiga yang mereka miliki. Los Rojiblancos unggul satu angka atas Valencia yang dengan setia menguntit di belakangnya.
Jalannya pertandingan.
Berlaga di Ramon Sanchez Pizjuan, Senin (27/4/2009) dinihari WIB, Gonzalo Higuain sudah menjebol jala tuan rumah saat laga baru berjalan delapan menit. Namun keunggulan tersebut langsung dibatalkan wasit karena dia lebih dulu tertangkap offside. Sevilla balas melakukan serangan semenit berselang saat tendangan lemah Romaric dengan mudah diantisipasi Iker Casillas. Namun tuan rumah tak membuang peluang yang datang di menit 15, momen di mana mereka mencetak gol pertama. Bermula dari akselerasi Diego Perotti di sisi kiri lapangan, dia kemudian melepaskan umpan melengkung ke tengah kotak penalti. Tak mendapat pengawalan ketat dari pemain belakang, Renato dengan mudah menanduk bola untuk membuka keunggulan menjadi 1-0. Lima menit setelah gol tersebut, Sevilla nyaris menggandakan keunggulan kalau saja Frederic Kanoute mampu menceploskan bola yang didapatnya dari Adriano ke dalam gawang. Sementara kubu Madrid berusaha membalas melalui sepakan Higuain yang masih melenceng tipis dari bidang sasaran. Upaya tim tamu menyamakan kedudukan baru membuahkan hasil jelang berakhirnya babak pertama, menit 45. Diawali umpan Diarra yang dilanjutkan Sergio Ramos dengan tumitnya, bola kemudian menemui Metzelder yang masuk dari sisi kanan. Umpan diagonal yang dilepaskan Metzelder dilesakkan menjadi gol oleh Raul.
Meski kembali lebih banyak ditekan di awal babak kedua, Madrid justru menjadi tim yang lebih dulu unggul lagi-lagi lewat Raul. Mengalahkan Miguel Torrres dan memanfaatkan pantulan dari betis Renato, Raul mencetak gol keduanya untuk mengubah kedudukan menjadi 2-1 di menit 63. Raul tak butuh waktu lama untuk bisa menambah satu gol lagi atas namanya setelah dia melengkapi aksinya dengan mencetak hat-trick di menit 66. Gol ini tak bisa dilepaskan dari kesalahan kiper Pallop yang gagal menangkap bola dengan sempurna hasil upan Higuain. Dengan mudah Raul mencetak gol ketiganya dalam laga tersebut. Sevilla sempat memunculkan harapan untuk bisa setidaknya menyudahi laga dengan hasil imbang setelah Diego Capel menjebol jala Casillas untuk kali kedua. Gol ini juga tercipta berkat bantuan Ramos yang gagal membuang bola dan kemudian dimanfaatkan Capel untuk mengubah kedudukan menjadi 2-3. Namun di sisa menit pertandingan justru Madrid yang bisa menambah jumlah goalnya di masa injuy time. Lolos dari jebakan offside dan tinggal berhadap-hadapan dengan Palop, Marcelo dengan dingin memperdaya kiper lawan dan menceploskan bola ke dalam gawang untuk mengubah kedudukan menjadi 4-2.
Jangan Berhenti Berharap, Milan
Usai menundukkan Palermo, Carlo Ancelotti mengaku tak lagi memikirkan Scudetto dan Inter Milan. Tapi kalau dia tahu Nerazzurri bakal takluk, asa untuk menjadi juara selayaknya tetap dijaga. Persaingan menuju Scudetto mendadak terbuka kembali di laga ke-33 Seri A sepanjang akhir pekan ini. Kemenangan telak Milan atas Palermo yang disusul kekalahan mengejutkan Inter atas Napoli membuat dua klub asal kota Milan itu cuma terpaut tujuh poin di puncak klasemen. Kalau kondisi seperti ini terjadi di tengah musim, Rossoneri tentu masih punya banyak peluang untuk bisa menyusul poin Nerazzurri. Tapi jika roda kompetisi tinggal menyisakan lima laga lagi, masih adakah peluang buat Paolo Maldini cs? Secara matematis, kans ke arah tersebut masih terbuka lebar. Milan cuma butuh menjaga performa baik yang sudah mereka tunjukkkan dalam beberapa pekan terakhir sambil berharap Inter terpeleset seperti yang terjadi dinihari tadi.
"Kami harus terus percaya hingga akhir nanti, karena hari ini kami dapat kemenangan penting yang membuat selisih poin menjadi tujuh dari puncak klasemen. Kita harus melihat apa yang terjadi malam ini (dengan Inter)," ungkap Clarence Seedorf usai pertandingan seperti diberitakan Goal. Masih harus menunggu akhir kompetisi untuk mengetahui siapa yang akhirnya keluar sebagai juara musim ini. Namun mengejar tujuh poin dengan lima pertandingan tersisa bukan sesuatu yang tak mungkin diraih Diavolo Rosso. Milan setidaknya bisa terus menjaga peluang terus dengan tampil konsisten dan meraih kemenangan. Soalnya di pekan-pekan penutupan justru lawan berat semisal Juventus, Udinese, AS Roma dan Fiorentina yang menanti untuk ditaklukkan.
Kaka Telah Kembali
Penampilan Kaka saat AC Milan membungkam Palermo 3-0 mengundang pujian dari sang pelatih, Carlo Ancelotti. Menurut Ancelotti Kaka adalah orang yang membuat perbedaan di laga itu. Kaka, dinilai Ancelotti, telah kembali dalam performa terbaiknya. Menurutnya, playmaker asal Brasil ini menginspirasi kemenangan Milan dalam laga tersebut. Dalam laga itu kaka mencetak dua gol melalui titik putih dan pergerakannya beberapa kali merepotkan pertahanan lawan.
"Dia telah kembali dengan cara terbaik setelah dua bulan absen dan dengan kenyataan ini maka Anda tahu bahwa kami berjuang keras tanpanya selama ini," tukas Ancelotti pada Channel4.
"Kami berjuang keras tanpanya selama beberapa pekan dan itu memperngaruhi posisi kami di klasemen. Sekarang dengan kembalinya dia, kami akan meneruskan langkah dan terus mengoleksi poin yang tersisa," Ini merupakan kemenangan keempat Milan berturut-turut. Kemenangan ini terasa lebih memuaskan karena Juventus ditahan imbang Reggina pada saat yang sama. Dengan hasil ini maka Milan yang menempati posisi runner-up unggul dua poin dari Juventus--sebelum pekan ini berlangsung kedua tim memiliki poin sama. Ancelotti juga enggan membicarakan peluang timnya meraih scudetto musim ini. Menurutnya, Inter saat ini telah unggul cukup jauh sehingga apa yang bisa dilakukan timnya saat ini adalah berusaha mempertahankan posisi di empat besar. "Tidak, kami hanya mencoba untuk tetap berada di posisi empat besar," tukasnya.
Mourinho Cuma Kecewa, Tidak Marah
Inter Milan secara mengejutkan tumbang 0-1 saat bertandang ke Napoli. Meski kecewa, Jose Mourinho mengaku tidak marah dengan penampilan anak asuhnya dan yakin Nerazzurri cuma tidak beruntung. Stadio San Paolo, Senin (27/4/2009) dinihari WIB menjadi kuburan buat Inter Milan. Tampil dengan kekuatan penuh, Nerazzurri dipaksa menelan kekalahan kedelapannya setelah gol semata wayang Marcelo Zalayeta memastikan tuan rumah menang 1-0. Hasil ini tak mengubah posisi Inter di puncak klasemen dan belum mendatangkan ancaman serius dalam upaya meraih scudetto. Namun jika tidak berhati-hati di lima pertandingan terakhir, selisih tujuh poin dengan AC Milan di posisi dua bisa berpotensi membahayakan.
"Saya tidak marah, hanya kecewa seperti yang anda selalu siapkan tentang pertandingan yang seharusnya berakhir dengan kemenangan. Kami akan berkerja keras untuk menganalisis kekalahan ini dan mendiskusikan apa yang telah terajadi. Dengan begitu kami akan mendapatkan sembilan poin yang kami butuhkan," ungkap Mourinho seperti diberitakan Channel4.
Soal kekalahan timnya, Mourinho menyebut kalau Zavier Zanetti cs cuma tidak berutung. Sebaliknya, Partenopei justru dianggap telah dinaungi dewi fortuna menyusul tiga poin yang mereka dapatkan.
"Napoli tidak memiliki peluang nyata, mereka juga tidak mencoba mengkreasikannya, mereka kemudian mendetak gol hebat yang entah datang dari mana. Tak dapat disangkal jika ada pihak yang berhak mendapatkan kemenangan karena keberuntungan maka pihak itu adalah Napoli. Karena mereka lebih berambisi untuk memenangkannya," lanjut pria asal Portugal itu.
Mourinho juga mengkritik laga yang berjalan nyaris tanpa greget. Kedua kesebelasan disebutnya gagal menunjukkan pertandingan yang menarik. "Sejujurnya pertandingan ini dapat dilakukan tanpa penjaga gawang. Pertandingan dimainkan dalam tempo yang rendah, kualitas yang buruk, terutama bagi kami di babak kedua. Saya dapat menerima hasil ini," pungkas dia.
Gol Zalayeta Tundukkan Inter
Inter Milan memperoleh pil pahit dalam lawatannya ke kandang Napoli. La Beneamata harus pulang dengan kekalahan 0-1 setelah Marcelo Zalayeta sukses membobol gawang mereka di babak kedua. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion San Paolo, Senin (27/4/2009) dinihari WIB, Inter sebenarnya tampil cukup dominan. Di babak pertama mereka berhasil menciptakan sejumlah peluang, meski tak ada pun yang berbuah menjadi gol. Di babak kedua, Napoli bangkit dan akhirnya mencetak gol lewat Zalayeta yang masuk di menit 63 menggantikan German Denis. Gol penyerang asal Uruguay itu akhirnya menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan ini. Hasil ini tak menggoyahkan Inter di puncak klasemen. Mereka masih memimpin dengan torehan poin 74. Namun selisih mereka dengan AC Milan kini menipis menjadi tujuh poin. Sementara Napoli naik ke urutan 12 dengan koleksi nilai 42.
Jalannya pertandingan
Tiga menit pertandingan berjalan, Walter Samuel langsung memberikan ancaman kepada Napoli. Berawal dari sebuah tendngan bebas, bek asal Argentina itu melepaskan sebuah sundulan. Sial baginya, Nicolas Navarro bereaksi cepat dan berhasil menepis bola sundulannya. Selanjutnya, giliran Mario Balotelli yang mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol di menit 16. Ia melepaskan sebuah sepakan keras dari jarak jauh namun hasilnya hanya menyentuh jala atas gawang Navarro. Gol urung tercipta. Balotelli kembali mengancam gawang Napoli di menit 33. Usai menerima operan hasil sundulan Zlatan Ibrahimovic ia langsung melepaskan tendangan. Namun Navarro dengan sigap berhasil menggagalkannya. Tepat sebelum babak pertama berakhir, Marek Hamsik melepaskan sebuah tendangan voli. Hasilnya? Bukan gol, melainkan bola melambung di atas mistar gawang Inter. Hingga akhir babak pertama tak ada gol tercipta. Kedua tim pun masuk ruang ganti dan harus puas dengan kedudukan 0-0.
Di babak kedua, tempo pertandingan masih sama. Inter masih kerap melakukan tekanan, namun Napoli tak mau kalah. Tampil di hadapan pendukung sendiri membuat mereka lebih berani untuk melakukan tekanan ke pertahanan Nerazzurri. Pada menit 56, German Denis mencoba peruntungannya dengan melepaskan sebuah tendangan. Namun, bola hasil sepakannya masih bisa diblok oleh Samuel. Empat menit berselang, Patrick Vieira membalasnya dengan sebuah tendangan melengkung. Usaha yang bagus dari gelandang asal Prancis ini, tetapi bola mengarah tepat ke pelukan Navarro. Napoli akhirnya memimpin pada menit 73. Zalayeta mencetak gol melalui sebuah tendangan first time sedikit di luar kotak penalti. Tendangan ini akhirnya membuat Julio Cesar takluk. Setelahnya beberapa peluang sempat tercipta, namun tak ada yang berbuah menjadi gol. Alhasil pertandingan pun berakhir dengan kedudukan 1-0.
Susunan pemain:
Napoli: Nicolas Navarro, Matteo Contini, Salvatore Aronica, Fabiano Santacroce, Manuele Blasi, Nicolas Amodio (Mariano Bogliacino 89), Marek Hamsik, Daniele Mannini, Francesco Montervino, Ezequiel Lavezzi (Jesus Datolo 84), German Denis (Marcelo Zalayeta 63).
Inter Milan: Julio Cesar, Walter Samuel, Ivan Cordoba, Cristian Chivu (Maxwell 81), Javier Zanetti, Esteban Cambiasso, Dejan Stankovic, Patrick Vieira (Julio Cruz 75), Mario Balotelli, Zlatan Ibrahimovic, Luis Figo (Amantino Mancini 70).
Main Imbang, Wajah Juve Terselamatkan
Dua kali tertinggal, Juventus akhirnya bermain imbang saat menghadapi tim juru kunci Reggina. Meski jauh dari memuaskan, Claudio Ranieri bersyukur karena wajah Bianconeri dianggapnya masih selamat. "Juve menyelamatkan wajahnya dalam laga tandang, tapi kami seharusnya bisa menang. Kami berusaha, tapi (justru memberikan) setengah jam pada Reggina, yang memanfaatkannya dengan baik dan membuat beberapa peluang," ungkap Ranieri usai pertandingan seperti diberitakan Channel4. Hasil imbang tersebut mungkin layak disyukuri Juventus karena mereka sempat dua kali tertinggal. Meski begitu, tetap saja skor 2-2 itu memunculkan pertanyaan akan performa Bianconeri karena mereka memang belum lagi memetik kemenangan dalam empat laga terakhir. Setelah dua kali bermain imbang, yakni atas Inter Milan dan Chievo, serta sekali kalah saat ditundukkan Genoa 2-3, midweek kemarin Alessandro Del Piero cs disingkirkan Lazio dari Copa Italia. Sementara di klasemen sementara, kini Juventus mulai menciptakan jarak dengan AC Milan di posisi dua yang pada laga lain justru menang 3-0 atas Palermo.
"Saat kami bermain dengan intensitas, kami telah menunjukkan apa yang bisa kami dapat. Saat ini keterbatasan kami terlihat dengan jelas, hal yang tidak terlihat saat kami mengalahkan Real Madrid (di liga Champions) dan Milan."
"Benar kalau dikatakan kami kurang berkualitas dibanding tim lain dalam hal pemain lini tengah, dan saat kami tidak dalam kondisi 100 per cent fit, kami berjuang untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Apakah itu yang kurang itu performa atau motivasi? Mungkin keduanya, tapi kami mulai mendapatkan kembali pemain penting (yang sebelumnya cedera)," pungkas Ranieri merujuk pada comeback Amauri Carvalho setelah absen enam pekan.
'Milan Sudah Lupakan Inter'
Kemenangan atas Palermo membawa AC Milan kokoh di posisi dua dan hanya terpaut tujuh angka dari puncak klasemen. Tapi seperti sudah ditegaskan sebelumnya, mengejar Inter Milan sama sekali tak ada di benak Rossoneri. Dua gol penalti Kaka plus satu lainnya dari Filippo Inzaghi memberi Milan kemenangan 3-0 saat menjamu Palermo di Giuseppe Meazza, Minggu (26/4/2009) malam WIB. Kemenangan tersebut punya arti besar karena menjaga posisi Paolo Maldini cs di urutan dua klasemen, apalagi pada laga lain Juventus cuma bermain imbang saat bertandang ke Reggina. Dengan Inter Milan yang baru akan bertanding dalam beberapa jam mendatang, Rossoneri kini cuma terpaut tujuh poin dari saudara sekotanya itu. Kondisi inilah yang kemudian membuka kembali wacana kalau Milan kembali ke perebutan Scudetto. Sesuatu yang dibantah dengan tegas oleh Carlo Ancelotti.
"Kami tak memikirkan soal Inter," tegas Ancelotti dalam wawancaranya usai pertandingan dengan Sky Italia seperti diberitakan Goal. Meski posisinya sudah cukup aman untuk setidaknya meraih target minimum tahun ini untuk lolos ke Liga Champions musim depan, Ancelotti belum mau mencanangkan target baru. Buatnya saat ini, menjauh dari Fiorentina di tangga keempat klasemen dianggap sudah cukup.
"Kami hanya memcoba sejauh mungkin menjauhi posisi empat, di mana saat ini dimiliki Fiorentina. Sekarang kami unggul sembilan poin dan ini berarti kalau kami telah melakukan pekerjaan dengan baik dalam beberapa pekan terakhir. Itulah yang satu-satunya kami pikirkan," pungkas Carletto.
Juventus Gagal Menang Lagi
Juventus kembali gagal memetik kemenangan. Bertandang ke tim juru kunci, Reggina, Bianconeri dua kali tertinggal sebelum akhirnya pulang membawa satu poin setelah bermain 2-2. Ini merupakan kali keempat secara beruntun Juve tak mampu meraih tiga poin di Seri A. Di tiga laga sebelumnya Juve cuma dua kali bermain imbang, yakni atas Inter Milan dan Chievo, serta sekali kalah saat ditundukkan Genoa 2-3. Total sepanjang bulan April ini, baru tiga poin didapat Alessandro Del Piero cs dalam empat pertandingan. Kekalahan ini jelas mempersulit peluang Juventus untuk kembali duduk di posisi dua klasemen yang pekan lalu diambil AC Milan. Apalagi pada saat bersamaan Rossoneri justru melanjutkan keperkasaannya dengan menggulung Palermo 3-0. Dengan tambahan satu poin, anak asuh Claudio Ranieri kini punya poin 65, terpaut dua dari Milan yang berada di atasnya.
Dalam laga di Stadio Oreste Granillo, Minggu (26/4/2009), Reggina lebih dulu unggul melalui Antonino Barilla di menit 26 sebelum disamakan Del Piero melalui eksekusi penalti saat babak kedua baru berjalan tiga menit. Juventus kembali tertinggal saat Emil Hallfredsson menjebol jala Gianluigi Buffon di menit 69, untuk kembali disamakan Cristiano Zanetti empat menit berselang.
Jalannya pertandingan
Juve menyandang ekspektasi besar untuk bisa menang saat bertandang ke tim juru kunci mengingat midweek kemarin mereka tersingkir dari Copa Italia. Tapi tanpa ditemani Momo Sissoko, Hasan Salihamidzic, Nicola Legrottaglie, Giorgio Chiellini, Dario Knezevic dan Tiago Mendes yang terkena sanski, Bianconeri dibuat kesulitan oleh tuan rumah. Sempat lebih dulu mengancam melalui Vincenzo Iaquinta yang lolos dari jebakan offside dan voli Pavel Nedved yang cuma membentur sisi luar jala gawang, justru gawang Juventus yang lebih dulu bobol di menit 26. Dalam posisi tak terkawal di tiang jauh, tandukan Barilla meneruskan crossing Daniel Adejo dari sisi kanan mengubah kedudukan menjadi 1-1. Buffon yang berusaha menggapai bola tak kuasa menghalau sundulan bertenaga Adejo. Dalam posisi tertingga, "Si Nyonya Tua" berusaha menyamakan kedudukan dengan terus menggempur pertahanan lawannya. Mereka sempat mengajukan klaim penalti saat Del Piero dijatuhkan Christian Brocchi, sementara upaya Pavel Nedved juga tak membuahkan hasil karena dihadang dengan baik oleh Christian Puggioni.
Upaya tim tamu menyamakan kedudukan baru berhasil di babak kedua, tepatnya menit 48. Del Piero mengeksekusi dengan sempurna hadiah penalti yang diberikan wasit menyusul pelanggaran yang dilakukan Adejo, untuk mengubah kedudukan menjadi 1-1. Namun lagi-lagi Reggina membuat kejutan dengan mencetak gol keduanya. Skor berubah menjadi 2-1 setelah tendangan sesasional Emil Hallfredsson dari jarak sekitar 27 meter menerjang ke arah sudut kanan gawang Juve hingga Buffon kembali tak bisa berbuat apa-apa. Tapi Juventus akhirnya bisa terhindar dari kekalahan setelah Zanetti kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Gol in tercipta dari tandukan Vicenzo Iaquinta yang meneruskan umpan tendangan sudut. Bola yang mengarah ke Zanetti, diceploskan ke dalam gawang dengan tendangan voli dari jarak sekitar 10 meter. Masuknya Amauri Carvalho menggantikan Del Piero tetap tak mampu memberi Juventus kemenangan. Sementara dua peluang lainnya yang didapat Mauro Camoranesi dan Iaquinta melalui tandukannya kembali berujung dengan kegagalan.
Susunan pemain
Reggina: Puggioni; Cirillo, Valdez, Santos; Adejo, Carmona, Hallfredsson, BarillĂ (Corradi 84), Vigiani (Cascione 72); Brienza; Ceravolo (Cozza 59)
Juventus: Buffon; Grygera, Mellberg, Ariaudo, Molinaro; Camoranesi, Marchisio (Poulsen 37), Zanetti, Nedved; Del Piero (Amauri 76), Iaquinta.
Dua Penalti Kaka Warnai Kemenangan Milan
AC Milan meraih kemenangan di kandang sendiri usai menghempaskan Palermo tiga gol tanpa balas. Kaka menjadi bintang kemenangan dengan dua gol yang diciptakannya lewat titik putih. Dalam pertandingan yang berjalan di Stadiom San Siro, Minggu (26/4/2009) malam WIB, Milan tampil relatif lebih dominan ketimbang tamunya. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah peluang yang berhasil mereka ciptakan di babak pertama dan kedua. Alhasil dua gol dari penalti Kaka dan sebuah lagi dari Filippo Inzaghi sukses membuat Milan meraih tiga poin. Hasil ini membuat Milan tetap berada di posisi dua klasemen sementara dengan koleksi nilai 67. Mereka menjauh dari kejaran penghuni posisi tiga, Juventus, yang pada saat bersamaan ditahan imbang 2-2 oleh Reggina. Sementara Palermo turun ke posisi delapan dengan torehan angka 49.
Jalannya pertandingan
Tiga menit pertandingan berjalan, Filippo Inzaghi langsung memiliki kesempatan untuk mencetak gol. Menerima umpan terobosan dari Kaka, penyerang gaek ini melepaskan sebuah tembakan terarah. Sial baginya, Marco Amelia masih bisa menjinakkan bola hasil tendangannya. Milan akhirnya unggul tujuh menit kemudian. Berawal dari pelanggaran Mattia Cassani terhadap Massimo Ambrosini di kotak penalti, wasit pun langsung menunjuk titik putih. Kaka yang menjadi algojo penalti tersebut tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Milan dibawanya unggul 1-0. Rossoneri sukses mencetak gol keduanya pada menit ke-19. Lagi-lagi tercipta berkat peran Kaka dan Ambrosini di dalamnya. Operan satu-dua di antara keduanya diakhiri dengan sebuah crossing Ambrosini ke arah tiang jauh. Di sana telah berdiri Inzaghi yang langsung menanduk bola tanpa bisa dihalau Amelia. Unggul 2-0 membuat Milan semakin percaya diri. Mereka terus melakukan serangan ke pertahanan Palermo. Pada menit 25 David Beckham melepaskan sebuah tembakan kaki kanan ke arah gawang. Namun bola sepakannya masih melambung di atas mistar. Hingga akhir babak pertama, tak ada lagi gol tercipta dan kedudukan 2-0 untuk keunggulan Milan tetap bertahan.
Sudah tertinggal 0-2, Palermo harus menerima kenyataan pahit bermain dengan 10 orang sejak menit 48. Adalah Cesare Bovo yang diusir keluar dari lapangan akibat melakukan pelanggaran terhadap Inzaghi. Bek berusia 26 tahun itu dikartumerah usai menerima kartu kuning kedua. Unggul jumlah pemain, Milan makin gencar melakukan serangan. Sembilan menit setelah Bovo dikeluarkan, mereka pun sukses mencetak gol ketiga, kembali lewat penalti yang dieksekusi Kaka. Penalti tersebut diberikan wasit setelah Federico Balzaretti melakukan pelanggaran terhadap playmaker asal Brasil itu. Dengan tenang, Kaka pun berhasil mendulang gol keduanya dalam pertandingan ini. Beckham kembali memiliki peluang pada menit 73. Gelandang asal Inggris ini melepaskan sebuah tendangan dari jarak jauh, namun belum membuahkan gol. Bola tendangannya melambung di atas mistar gawang. Hingga pertandingan berakhir tak ada lagi gol yang tercipta dan kemenangan dengan skor 3-0 pun mutlak menjadi milik Milan.
Susunan pemain:
AC Milan: Dida, Giuseppe Favalli, Paolo Maldini, Gianluca Zambrotta, Mathieu Flamini, Andrea Pirlo, Massimo Ambrosini, David Beckham (Mathias Cardaccio 79), Kaka, Clarence Seedorf (Ronaldinho 64), Filippo Inzaghi (Andriy Shevchenko 67).
Palermo: Marco Amelia (Samir Ujkani 64), Cesare Bovo, Simon Kjaer, Fabio Liverani, Federico Balzaretti, Mattia Cassani, Fabio Simplicio, Antonio Nocerino (Abel Hernandez 45), Giulio Migliaccio, Edison Cavani, Fabrizio Miccoli (Levan Mchedlidze 58).
Pemain Roma Didamprat Bos Besar
Alih-alih memenangi persaingan dengan Fiorentina dalam perebutan posisi empat besar, AS Roma malah kalah telak dari rivalnya itu. Tak ampun, presiden klub Rosella Sensi mendamprat para pemainnya. Tak tanggung-tanggung, wanita berusia 37 tahun itu menumpahkan kemarahannya itu dengan mempublikasikannya lewat situs resmi klub, setelah Il Lupi digebuk 1-4 oleh La Viola di Artemio Franchi, Minggu (26/4/2009) dinihari WIB.
"Kita tahu betul, di paruh pertama musim kami bermain dengan setengah anggota skuad cedera, dan yang lain berkorban dengan bermain di posisi macam-macam, atau dalam kondisi genting. Tapi kini saatnya berbalik."
"Saya tidak tertarik membicarakan peringkat Liga Champions atau Piala UEFA. Yang saya mau adalah usaha, profesionalitas, dan harga diri demi menghormati fans, yang sekali lagi berangkat ke Florence dalam jumlah yang banyak," semprot Sensi, yang adalah anak dari mantan presiden Roma yang melegenda, (almarhum) Franco Sensi.
Keputusan yang paling mencerminkan kegusaran Sensi adalah ia memerintahkan timnya segera ke kamp latihan di Trigoria, di mana para pemain harus makan, bekerja, dan tidur di markas. Dan keputusan itu bisa saja berlaku untuk waktu yang cukup lama. "Usaha dan profesionalitas itu sudah harus ada mulai hari Minggu. Tim akan ditempatkan di sebuah ritiro dan mungkin sampai akhir musim. Kami butuh respons penting untuk masa kini dan mendatang."
Salah satu statistik yang amat merisaukan sang presiden adalah 12 kartu merah yang sudah dikoleksi Roma. Ia tak mengerti kenapa para pemainnya bisa mengumpulkan sebanyak itu konsekuensi terburuk dari pelanggaran-pelenggaran yang dibuat di tengah lapangan. Yang terakhir "menyumbangkan" kartu merah adalah gelandang David Pizarro, yang di-espulso di menit 59 dalam laga melawan Fiorentina.
"(Pelatih Luciano) Spalletti itu seorang pendidik dan saya menaruh respek pada dia. Saya pun mengajak dia untuk menunjukkan lagi kejadian-kejadian waktu mereka dikartu merah."
"Kalau betul bahwa kehilangan setengah skuad karena cedera membuat tim ini susah menang, begitu juga kalau tim terus bermain dengan 10 pemain di sepertiga musim terakhir. Kalau kami menghitung jumlah gol kemasukan akhir-akhir ini, sudah jelas ada yang tidak beres dalam konsentrasi pemain."”
Di akhir ceramah panjangnya itu Sensi kembali meminta komitmen tinggi dan respon profesional dari para pemain Roma untuk segera mengakhiri performa buruk yang membahayakan ini.
Kuyt Percaya Keajaiban
Ketika semua upaya sudah dilakukan dan harapan tampaknya bakal sulit menjadi nyata, maka asa terakhir digantungkan kepada keajaiban. Hal itulah yang membuat striker Liverpool Dirk Kuyt yakin timnya masih bisa juara Liga Primer. Saat ini Liverpool berada di peringkat kedua Liga Primer dengan poin 74 dan tertinggal tiga poin dari peringkat teratas Manchester United. The Anfield Gank memiliki sisa empat pertandingan, sementara MU lima.
"Kami harus terus bertarung. Yang bisa kami lakukan hanyalah terus memenangi laga. Kami adalah tim besar dan akan berjuang hingga akhir dan menanti apa yang terjadi di penghujung kompetisi," tukas Kuyt dikutip dari Sky Sports. Kuyt menyadari bahwa meski masih mungkin, namun upaya untuk menjadi juara itu tak sekedar mengerahkan kemampuan semata. Mereka juga harus berdoa agar MU terpeleset.
"Saya pikir mereka (MU) harus tersandung untuk membuat kompetisi menjadi menarik dan semakin cepat mereka kehilangan poin, maka semakin besar tekanan yang bakal menerpa mereka," tambah striker asal Belanda ini.
"Saya yakin akan adanya keajaiban dalam sepakbola. Saya sudah sering menyaksikan hal-hal ajaib itu terjadi di sepak bola," tutup Kuyt.
Benitez Terus Beri MU Tekanan
Liverpool masih belum menyerah dalam persaingan gelar dengan Manchester United. Manajer Rafael Benitez menegaskan skuadnya akan terus memberi tekanan hingga laga terakhir. Liverpool akhir pekan ini sempat memimpin klasemen usai mengatasi Hull. Namun MU segera meresponnya. Setelah sempat tertinggal 0-2, mereka balik membalas dan akhirnya unggul 5-2 atas Tottenham Hotspur kemarin. Hasil tersebut sudah cukup bagi MU untuk mengembalikan kembali posisi mereka di puncak klasemen Premiership. MU pun semakin berpeluang untuk mempertahankan gelarnya mengingat mereka masih mengantongi satu laga lebih. Meski demikian, hal itu belum membuat pihak The Reds menyerah. Benitez menegaskan bahwa mereka akan tetap memanfaatkan setiap momentum yang ada di setiap pertandingan untuk melewati MU.
"Kami harus tetap mempertahankan kemenangan. Sepakbola selalu sulit dan MU adalah tim yang bagus. Namun jika kami bisa terus menang, mungkin mereka akan mendapatkan tekanan," kata Benitez sepert dilansir Sky Sport. Pelatih asal Spanyol ini mengingat skuadnya untuk pantang menyerah hingga semuanya benar-benar berakhir. "Kita tak pernah tahu sepakbola itu seperti apa. Kami hanya melakukan tugas kami di sini," pungkasnya.
MU Dominasi Team of The Year PFA
Selain menempatkan Ryan Giggs sebagai pemain terbaik PFA Award, Manchester United juga mendominasi kategori Team of The Year. Tercatat enam pemain "Setan Merah" masuk dalam daftar tersebut. Enam pemain MU yang masuk tim terbaik pilihan PFA (Asosiasi Pemain) adalah Edwin Van der Sar, Nemanja Vidic, Rio Ferdinan, Patrice Evra, Ryan Giggs dan Cristiano Ronaldo. Jumlah ini bahkan melewati sukses MU tahun lalu di mana mereka cuma menempatkan tiga pemain di daftar yang sama. Pesepakbola lain yang dapat kehormatan masuk dalam daftar tersebut adalah bek Portsmouth, Glen Johnson serta gelandang Aston Villa, Ashley Young. Liverpool menempatkan dua wakilnya melalui Steven Gerrard dan Fernando Torres, sementara Chelsea diwakili oleh Nicolas Anelka.
Selain kategori Team of The Year dan Player of The Year yang dimenangi Ryan Giggs, PFA juga memberikan penghargaan untuk kategori pemain muda terbaik. Setelah tahun lalu Cecs Fabregas memboyongnya ke Arsenal, tahun ini penghargaan serupa menjadi milik pemain Aston Villa, Ashley Young. Young mengalahkan beberapa pesepakbola muda lainnya yang jadi kandidat pemain muda terbaik seperti Stephen Ireland (Manchester City), Aaron Lennon (Tottenham Hotspur), Gabriel Agbonlahor (Villa) dan Jonny Evans serta Rafael (Manchester United). Sepanjang musim ini Young sudah membukukan enam gol dan menyumbang delapan assist buat Villa. Berkat penampilannya yang gemilang, Young juga dipanggil Fabio Capello masuk timnas Inggris dan kini kabarnya tengah menjadi incaran Real Madrid. Villa memboyong Young dari Watford pada Januari 2007 lalu dengan banderol 9,65 juta poundsterling. Keputusan tersebut terbukti tidak sia-sia karena di musim ini saja dia sudah tampil di 32 laga The Villans dan beberapa kali dapat penghargaan pemain muda terbaik bulanan.
PFA Premier League team of the year: Edwin van der Sar (Man Utd); Glen Johnson (Portsmouth), Rio Ferdinand (Man Utd), Nemanja Vidic (Man Utd), Patrice Evra (Man Utd); Ashley Young (Aston Villa), Steven Gerrard (Liverpool), Ryan Giggs (Man Utd), Cristiano Ronaldo (Man Utd); Nicolas Anelka (Chelsea), Fernando Torres (Liverpool).
Arsenal Pede Hadapi MU
Kemenangan 2-0 yang diraih atas Middlesbrough membuat Arsenal percaya diri untuk menghadapi Manchester United di Liga Champions midweek ini. Arsene Wenger percaya timnya bisa bermain bagus lagi nanti, meski dalam laga melawan The Boro sejumlah bintangnya tak diistirahatkan. Pada pertandingan yang dihelat di Emirates Stadium, Minggu (26/4/2009) malam WIB, The Gunners tampil dengan sejumlah pilar utamanya seperti Manual Almunia, Cesc Fabregas, Samir Nasri, dan Andrei Arshavin. Fabregas bahkan mencetak dua gol sebelum akhirnya digantikan oleh Emmanuel Adebayor. Bagi Wenger tak ada gunanya mengistirahatkan pemain-pemain intinya apabila menimbilkan risiko kekalahan bagi Arsenal. Ia lebih senang melihat timnya tampil seperti biasanya, yakni bermain menyerang dengan kombinasi operan yang cantik.
"Kami mendominasinya, kami melakukan passing yang brilian dan kombinasi yang brilian juga. Terutama gol pertama, saya yakin gol itu sangat sempurna. Anda dapat melihat tim sangat menikmati cara mereka bermain dan sangat mencintai permainan."
"Lebih baik menang pada hari ini dari pada kalah dan mengistirahatkan pemain. Hasil positif ini kami dapatkan dua hari sebelum bertemu United, yang mungkin merupakan
pertandingan paling penting kaimi musim ini. Ini sangat baik untuk menumbuhkan kepercayaan diri."
Efek yang timbul dari kemenanngan atas The Boro ini, disebut Wenger, adalah rasa percaya diri untuk memenangi laga melawan MU. Laga yang dilangsungkan di Old Trafford pun tak memberikan pengaruh sedikit pun bagi pasukan asal London utara ini. "Kami akan pergi ke sana dengan kepercayaan diri dan akan menikmatinya. Kami juga akan bersemangat dalam permainan yang kami mainkan. Kami ke sana seperti yang kami lakukan di semua tempat di Eropa, mencoba untuk mencetak gol dan memenangi permainan."
Giggs Pemain Terbaik PFA
Di usia yang senja, Ryan Giggs masih diakui kebolehannya oleh rekan sesama pesepakbola. Winger Manchester United itu baru saja dikukuhkan sebagai pemain terbaik Liga Inggris versi asosiasi pemain. Inilah gelar pertama yang diraih Giggs setelah 18 musim malang-melintang di Premiership bersama The Red Devils. Giggs yang tahun ini berusia 35 tahun, sebelumnya sempat dua kali terpilih sebagai pemain muda terbaik untuk penghargaan yang sama.
"Semuanya ada dalam penghargaan ini, ini merupakan penghargaan terbaik karena datang dari sesama pemain," ungkap Giggs seperti diberitakan AFP. "Saya beruntung bisa memenangi banyak tropi, saya memenangi gelar pemain terbaik dua kali, tapi ini adalah sesuatu yang besar," sambung dia. Di sepanjang musim ini, Giggs baru 12 kali dipasang sebagai starter. Namun dia merupakan anggota skuad reguler MU hampir di semua kompetisi yang diikuti "Setan Merah". Giggs memenangi kompetisi di kategori bergengsi tersebut dengan mengalahkan Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, Cristiano Ronaldo, Edwin van der Saar dan Steven Gerrard. Demikian diberitakan AFP. Jika dimainkan Sir Alex dalam laga menghadapi Arsenal di semifinal Liga Champions midweek mendatang, Giggs akan menjadi pemain MU pertama yang tampil di 800 pertandingan senior klub tersebut. Saat membantu MU memenangi gelar Liga Champions di Moscow musim lalu, Giggs telah memecahkan rekor Sir Bobby Charlton yang tampil di 758 pertandingan.
"Sang manajer (Sir Alex Ferguson) punya peran besar dalam karir saya sejak saya bertemu dengannya pertama kali di usia 13 tahun. Itu berarti lebih dari 20 tahun dan dia tahu soal saya lebih dari siapapun, hubungan kami juga sangat baik dan akan terus bertambah baik," pungkas Giggs menyoal kontribusi besar Fergie buat dirinya.
Pajak Naik, Dominasi Premiership Terancam
Dominasi Premiership di Eropa dikhawatirkan akan segera berakhir dalam waktu dekat. Itu terjadi menyusul kenaikan pajak yang bakal mengurangi minat bintang dunia datang ke Inggris. Kekhawatiran tersebut muncul menyusul aturan baru yang disetujui Menteri Ekonomi Inggris, Alistar Darling, untuk menaikkan panjak pendapatan. Mulai April 2009, setiap individu yang gajinya di atas 150.000 poundsterling sebulan akan terkena peningkatan pajak sebesar 50%. Adalah Arsene Wenger yang kemudian menyampaikan kekhawatirannya tentang kenaikan pajak tersebut dalam kaitannya dengan sepakbola Inggris. Menurutnya hal tersebut dapat membuat pemain asing yang merumput di Inggris meninggalkan kompetisi liga yang disebut-sebut sebagai nomor satu di dunia ini. Jika itu sampai terjadi, maka ujung-ujungnya adalah menurunnya kualitas sepakbola Inggris. Hal mana akan membuat daya saing Premiership dengan kompetisi lain alan berkurang.
"Masa itu (kejayaan Premiership) akan segera berakhir, karena dengan sistem pajak yang baru dan melemahnya poundsterling, dominasi Liga Inggris akan segera berakhir," tuturnya seperti diberitakan Yahoosport, Senin (27/04).
"Secara pasti, ini akan menjadi permasalahan keuangan yang akan melanda semua klub Inggris. Terkadang ketika semuanya berjalan menyenangkan, Anda tak pernah tahu apa yang Anda punya," sambung dia. Lumrah saja jika arsitek Arsenal ini menjadi orang yang paling reaktif terhadap isu ini. Arsenal merupakan tim Liga Utama Inggris yang memiliki pemain asing paling banyak.
Namun di sisi lain, ide ini justru disebut-sebut akan bisa membangkitkan sepakbola nasional Inggris. Tiadanya pemain asing akan membuat pesepakbola muda The Three Lions dapat lebih banyak kesempatan dari klub-klub yang menjadi kontestan Premiership. "Saya tak percaya, sayangnya, kalau kualitas (sepakbola) Inggris akan bertahan selamanya. Mari kita nikmati selagi bisa." tukasnya.
Dua Gol Fabregas Kokohkan Arsenal
Arsenal mengokohkan posisinya di urutan empat klasemen Liga Inggris setelah menundukkan Middlesbrough dengan 2-0. Kedua gol The Gunners dicetak sang kapten, Cesc Fabregas. Atas hasil ini, poin yang sudah dikumpulkan Arsenal setelah menjalani 34 pertandingan berjumlah 65. Anak asuh Arsene Wenger itu unggul 10 poin atas Aston Villa yang kemarin cuma bermain imbang 1-1 dengan Bolton Wanderers. Dengan sisa empat pertandingan sebelum roda kompetisi berakhir, klub London tersebut hampir bisa memastikan diri meraih tiket ke Liga Champions musim depan. Kemenangan ini juga jadi bekal bagus buat The Gunners yang tengah pekan ini akan bertandang ke Manchester United menjalani leg pertama semifinal Liga Champions. Buat Boro, kekalahan ini semakin menyulitkan peluang mereka bertahan di Premiership. Dengan poin yang dikumpulkan baru berjumlah 31, Boro kalah tiga angka atas Hull City yang berdiri di batas aman terakhir degragasi.
Jalannya pertandingan
Boro datang ke Emirates Stadium dengan harapan tinggi untuk bisa setidaknya memetik poin demi keluar dari zona degradasi. Tapi seperti yang mungkin telah banyak diprediksi, Arsenal langsung mendominasi sejak menit awal pertandingan. Setelah serbuan pertama di menit kedua Theo Walcott tak membuatkan apapun, striker internasional Inggris itu punya peluang emas lain di menit tujuh. Dapat umpan dari Cesc Fabregas, sepakan Walcott sedikit menyamping dari tiang gawang karena pergerakannya diganggu Huth. Andrei Arshavin yang tengah pekan lalu mencetak empat gol ke gawang Liverpool kembali tampil menawan dalam laga ini. Di menit 12 dia sempat melepaskan umpan tumit pada Nicklas Bendtner, yang kemudian dilanjutkan striker jangkung itu dengan mengirim bola pada Walcott. Tak ada gol tercipta karena kiper Brad Jones bereaksi cepat keluar dari sarangnya membuang bola. Melalui Tuncay Sanli, tim tamu sempat mencoba membangun peluang, namun striker Turki itu tak bisa berbuat apa-apa karena lajunya dihadang bek tuan rumah. Di menit 26, atau semenit setelah upaya Tuncay, Arsenal akhirnya bisa membuka keunggulan melalui Fabregas.
Gol pembuka ini dikreasikan dengan sangat baik oleh Arshavin, Bendtner dan Fabregas sendiri. Sang gelandang internasional Spanyol itu menjebol jala tamunya meneruskan umpan yang dilepas Arshavin. Tak ada penurunan serangan yang dilakukan Arsenal pasca keunggulan tersebut karena mereka nyaris mencetak gol kedua tujuh menit berselang. Kembali diinisiasi Arshavin yang mengumpan Samir Nasri, gelandang Prancis itu meneruskan bola pada Walcott. Skor tak berubah dari kejadian ini karena tendangan Walcott ke arah tiang jauh tak menemui sasaran.
Lima menit babak kedua dimulai, Jeremie Aliadiere nyaris mengubah skor menjadi 1-1. Hanya kesigapan Manuel Almunia saja yang membuat gawang Arsenal tak kebobolan setelah kiper yang baru pulih dari cedera itu dengan cepat menjulurkan kakinya untuk menghalau laju bola yang sebelumnya didapat Aliadiere dari umpan panjang Stewart Downing. Tak lama berselang gantian Marlon King yang membuat fans Arsenal harus menahan napas saat tendangan voli striker 29 tahun itu tepat mengarah ke pelukan Almunia. Arsenal jelas tak diam diserang seperti itu, melalui Arhavin dan Fabregas tuan rumah terus berusaha menambah jumlah golnya meski tak juga membuahkan hasil karena dihalau kiper Jones. Gol kedua The Gunners akhirnya tercipta di menit 67, kembali atas nama Fabregas. Mendapat kiriman bola dari Emmanuel Eboue, Fabregas dengan dingin mengusai bola dan memperdaya kiper Jones sebelum menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong. Nasri nyaris saja mencetak gol ketiga Arsenal di menit 72 melalui tendangan kerasnya yang bisa diantisipasi dengan sangat baik oleh Jones. Peluang lain datang saat tendangan Bendtner kembali di blok Jones, bola yang jatuh ke kaki Emmanuel Adebayor justru tidak langsung ditembak oleh striker Togo itu karena dia memilih mengumpan pada Abou Diaby. Karena tendangan Diaby terlalu lemah dan sudah keburu banyak pemain Boro menumpuk di kotak penalti, tak ada gol tambahan dari prosesi ini. Jika bukan karena kegemilangan Jones, Boro sangat mungkin akan kebobolan lebih banyak gol. Kiper kelahiran Australia 27 tahun lalu itu kembali dengan sigap menghalau sepakan keras Bendtner di menit 79. Di masa injury time Diaby nyaris memaksa Jones memungut bola dari gawangnya untuk kali ketiga. Namun upaya mencetal gol tersebut gagal mengubah skor karena bola yang ditendang Diaby cuma membentur sisi luar jala gawang.
Susunan Pemain
Arsenal: Manuel Almunia, Mikael Silvestre (Johan Djourou '45), Kolo Toure, Kieran Gibbs, Emmanuel Eboue, Samir Nasri, Denilson, Andrei Arshavin, Theo Walcott (Abou Diaby '68), Nicklas Bendtner, Cesc Fábregas (Emmanuel Adebayor '68).
Middlesbrough: Brad Jones, Robert Huth, David Wheater, Andrew Taylor, Tony McMahon (Didier Digard '73), Tuncay Sanli, Matthew Bates, Stewart Downing, Gary O'Neil, Marlon King (Adam Johnson '62), Jeremie Aliadiere.
'Berbatov Oke, tuh'
Dimitar Berbatov menjawab kritikan yang sedang menghujaninya dengan tampil bagus saat Manchester United melibas bekas klubnya, Tottenham Hotspur. "Dia itu pemain kelas dunia!" bela Sir Alex Ferguson.
Berbatov, dengan style "tak bersemangat" yang terlanjur melekat pada dirinya, dipertanyakan efektivitasnya buat MU terutama ketika ia gagal sebagai algojo pertama dalam drama adu penalti babak semifinal Piala FA minggu lalu, saat 'Setan Merah' disingkirkan Everton. Di pertandingan berikutnya ia malah diparkir Fergie di bangku cadangan, dan tak bermain satu menit pun ketika MU menang 2-0 atas Portsmouth tiga hari lalu. Pers setempat pun memunculkan satu pernyataan: Berbatov dibeli terlalu mahal dibanding kontribusinya.
Faktanya, penyerang internasional Bulgaria itu relatif kurang bergaung keberadaannya di skuad Fergie musim ini, sejak pindah ke Old Trafford dengan ongkos angkut sebesar 30,75 juta poundsterling dari White Hart Lane. Secara statistik, ketajaman dia lumayan. Dari total 37 pertandingan di semua kompetisi, ia telah menghasilkan 14 gol, atau rata-rata kurang dari tiga game sekali ia mencetak gol. Khusus di Premier League, Berbatov baru mendulang sembilan gol, masih kalah dari Cristiano Ronaldo (17) dan Wayne Rooney (12). Usai mencetak satu gol ke gawang Spurs Sabtu (25/4/2009) malam -- MU menang 5-2 --, pemain berusia 28 tahun itu langsung mendapat momen untuk mengatrol lagi profilnya. Fergie pun pasang badan untuk membantunya.
"Saya pikir, di sepanjang pertandingan itu dia tidak pernah menyerah sekalipun," cetus sang manajer kepada MUTV. "Saya anggap dia pemain terbaik kami di babak pertama, dan di babak kedua dia pun menghasilkan banyak momen menawan."
"Dia menciptakan momen-momen yang membuat Anda terduduk kembaloi dan mengatakan: 'itulah kelas dunia'. Umpan yang dia berikan pada Ronaldo di babak kedua sungguh luar biasa," sambung Fergie.
Tentang penaltinya yang gagal, lagi-lagi Berbatov mendapat pembelaan dari bosnya itu. "Banyak kok pemain lain yang juga gagal. Rio gagal akhir minggu lalu, dan semuanya terlupakan".
"Tapi karena kami membeli mahal Berbatov, makanya dibegitu disoroti. Saya tahu, penalti dia itu jelek, saya tidak membantahnya. Tapi kami pun harus maju terus. Itu cuma sebuah penalti yang gagal."
Zola Kian Dipercaya West Ham
Gianfranco Zola boleh dibilang sukses dalam awal karirnya sebagai pelatih kepala. Atas hasil kerjanya sejauh ini ia diberi tambahan kontrak dari manajemen West Ham United sampai 2013. Kontrak tersebut ditandatangani kedua belah pihak tak lama setelah West Ham kalah 0-1 saat menjamu Chelsea di Upton Park, Sabtu (25/4/2009) malam WIB. Meski tim asuhannya kalah, tapi Zola telah mengesankan petinggi The Hammers karena dari beredar di papan bawah di bulan September, saat ini Lucas Neill dkk mampu bertengger di peringkat delapan klasemen Liga Inggris.
"Saya senang sekali dengan kontrak (baru) ini," ujar Zola, salah satu pemain asing tersukses dalam sejarah Premier League, seperti tertuang dalam situs resmi klub tersebut. Mantan bintang Napoli, Parma, dan Chelsea itu terpilih untuk menukangi West Ham sebagai pengganti Alan Curbishley yang mengundurkan. Ketika itu Zola belum punya lisensi UEFA, dan karir melatihnya baru sebatas asisten timnas Italia U-21 (2006-2008).
"Kami berharap bisa mencetak kesuksesan di musim ini. Tapi kami lebih berharap bisa bekerja sama jangka panjang dengan Gianfranco. Masa depan West Ham sangat cerah," terang ketua eksekutif klub, Scott Duxbury. Selain Zola, asisten yang juga mantan pemain dan staf pelatih Chelsea, Steve Clarke, dalam waktu dekat juga akan diperpanjang kontraknya.
Kecantikan Barca untuk Taklukkan Chelsea
Permainan indah Barcelona akan membuat Chelsea kehilangan akal saat menghadapi Barca. Demikian penegasan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez. Barcelona dikenal memiliki ciri permainan yang mengandalkan possession football. Penguasaan bola hingga 60 persen tidak jarang dilakukan oleh pasukan tim asal Catalan tersebut. Lewat umpan dari kaki ke kaki, Barca membuat lawan selalu dalam tekanan. Hal itu membuat Barca menjadi tim yang produktif. Di ajang Liga Champions, hingga saat ini Lionel Messi dkk. telah membukukan 29 gol, terbanyak di antara seluruh semifinalis Liga Champions. Bahkan, lima gol mampu dilesakkan ke gawang tim kuat Bayern Munich di babak perempatfinal. Penampilan cantik ini dijadikan modal bagi Barca menghadapi Chelsea di babak semifinal. "Jika kami bermain dengan cara dan gaya kami, maka kami akan sulit untuk dikalahkan," tukas Xavi dikutip dari Setanta Sports. Bagaimana startegi untuk melawan Chelsea? "Chelsea bermain efektif dan lebih mengandalkan kekuatan fisik serta permainan ketat. Namun Anda mungkin bisa menilai bahwa permainan mereka tidak cantik," tambah Xavi. Menghadapi The Blues, Barcelona tidak akan mengganti pola permainannya. "Kami tidak ada rencana untuk mengganti pola permainan hanya karena beberapa tim menerapkan permainan ketat," tukas gelandang tim nasional Spanyol ini.
"Dengan permainan kami, maka lawan akan kelabakan dan kehabisan akal. Inilah cara kami bermain sepakbola," tutup pemain Barca bernomor punggung enam itu.
Wenger: Kami akan Menyerang
Arsenal langsung membidik kemenangan di Old Trafford. Manajer Arsene Wenger menegaskan skuadnya akan tampil menyerang guna mengalahkan Manchester United. Pada leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (29/4/2009) dinihari, MU akan lebih dulu menjadi tuan rumah menjamu The Gunners. Wenger pun yakin skuadnya cukup tangguh untuk menghadapi tuan rumah dan meraih kemenangan. Apalagi Arsenal masih dalam semangat yang tinggi setelah mengalahkan Middlesbrough 2-0. Wenger pun menegaskan bahwa mereka tidak akan merubah gaya bermain mereka dan mengincar kemenangan di kandang lawan.
"Target pertama adalah memenangi pertandingan, dan itu persiapan yang baik. Jika Anda ke Old Trafford tanpa keyakinan, maka akan sulit bagi Anda untuk mengawalinya," kata Wenger seperti dilansir Sky Sports.
"Kami akan pergi ke sana dengan keyakinan dan menikmatinya, dan juga mengimani bahwa kami akan bermain dan pergi seperti kami kemana pun di Eropa untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan," ujar manajer Arsenal ini. Wenger pun berharap skuadnya bisa memberikan yang terbaik saat menghadapi MU. "Dengan segala yang terbaik kami dapat mengalahkan setiap orang. Fokus dan tidak berspekulasi dengan kelemahan MU karena mereka memiliki pengalaman," tukasnya.
"Jika kami bermain dengan cara terbaik kami, kami punya peluang bagus dan dapat melakukannya," pungkas Wenger.
Siapa Jaga Messi?
Lionel Messi adalah ancaman utama buat Chelsea. Itu pula yang jadi perhatian Guus Hiddink, apalagi belum ditemukan siapa yang akan mengawal Messi karena Ashley Cole tak bisa main. Messi adalah topskorer di Liga Champions dengan torehan delapan gol. Untuk barisan pertahanan 'Si Biru', si pemain Argentina tak pelak harus diwaspadai ketika kedua tim berhadapan di semifinal Liga Champions. Dengan posisi Messi sebagai penyerang sayap yang biasanya beroperasi di kanan lini penyerangan Barcelona, sebenarnya Chelsea punya Ashley Cole di sektor bek kiri. Namun ia tak bisa tampil karena akumulasi kartu. Hiddink sendiri telah coba menyiasati dengan menggeser Jose Bosingwa, yang biasa main di kanan, untuk mengisi posisi Cole. Selain itu, dia juga tengah mempertimbangkan pilihan lain meski siapapun yang mengisi posisi Cole dipastikan mendapat dukungan penuh.
"Saya bisa saja mulai menangis karena tak memiliki Cole di posisi itu atau mencari alasan. Tapi saya tidak seperti itu, saya mencoba meletakkan energi penuh dan kepercayaan diri kepada (pemain) yang akan menggantikan dia di posisi itu," tukas Hiddink.
"Siapapun yang bermain lawan Messi akan mendapat pekerjaan luar biasa karena dia adalah pemain paling produktif di dunia, dan salah satu pemain yang bikin Anda suka melihatnya, kecuali jika Anda bermain melawan dia," lanjut si manajer Chelsea di Reuters.
Fabregas Yakin Kalahkan MU
Manchester United memang lebih superior di Liga Inggris. Namun untuk semifinal Liga Champions, Cecs Fabregas sangat yakin bahwa The Gunners akan mampu mengalahkan MU. Dalam pertemuan dua klub besar Inggris ini, MU lebih dulu mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah di leg pertama semifinal Liga Champions. Meski demikian, hal itu tak membuat pihak The Gunners gentar menghadapi pimpinan klasemen Liga Inggris ini. Fabregas pun mengakui bahwa MU salah satu tim terbaik di dunia. Namun kapten Arsenal ini menyatakan skuadnya sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi menuju Old Trafford menyusul kemenangan mereka atas MU di awal musim ini.
"Tak ada masalah bagi saya mengatakan MU adalah salah satu klub terbaik dunia, meski saya ingin mengalahkan mereka. Mereka tim terbaik di dunia saat ini, kami menghormati mereka," ungkap Fabregas seperti dilansir Sky Sports.
"Kami tahu kami dapat mengalahkan mereka dan kami membuktikannya di Emirates. Mereka memiliki pemain terbaik di awal musim dan kami menang. Itu memberikan kami kepercayaan besar," kata gelandang internasional Spanyol ini. Meski semifinal ini mempertemukan dua klub Inggris, tapi Fabregas menjamin pertandingan akan berlangsung seru. "Pertarungan besar telah terjadi dalam beberapa tahun dan saya yakin dua laga ini akan menarik dan dramatis."
"MU mungkin adalah musuh terbesar kami tapi mereka adalah tim yang memainkan sepakbola yang baik. Anda selalu menikmati pertandingan namun kami merasa determinasi untuk bisa keluar sebagai yang di atas," kata Fabregas.
Hiddink: Barca Sudah Kami Tekuk Dua Kali
Guus Hiddink baru kali ini mempersiapkan Chelsea untuk menghadapi Barcelona. Namun, Hiddink mengaku sudah dua kali membawa 'Si Biru' menghajar 'Los Cules'. Kok bisa?
Chelsea baru akan melawan Barca pada hari Rabu (24/9/2000) dinihari WIB di Nou Camp. Untuk laga leg pertama semifinal Liga Champions tersebut, pelbagai persiapan pun dilakukan Hiddink. Salah satu yang dilakukan si meneer ternyata adalah meracik strategi dalam permainan sepakbola fantasi. Di dalam benaknya, dia mencoba formasi, pemain dan taktik. Dari simulasi dalam otaknya sendiri itulah Hiddink kemudian berhasil membawa Chelsea dua kali menundukkan Barcelona, yang mana dia sebut sebagai tim terbaik di dunia.
"Anda harus memikirkan pertandingan di depan dan saya sudah memainkan partai lawan Barcelona ini dua kali di dalam kepala. Dalam kepala saya, saya tak pernah kalah sekalipun dalam mempersiapkan tim," seru Hiddink di Independent. Hiddink sendiri mengakui kontra Barca di lapangan nanti akan lebih rumit. Dia pun coba menjabarkan dengan perbandingan lawan dua tim bigfour Liga Primer.
"Tak ada banyak kendali saat Anda melawan Manchester United atau Liverpool --seperti mesin pinball. Tapi saat Anda menghadapi Barcelona jadi lebih sulit karena mereka punya kendali dan bisa memainkan irama," aku Hiddnk.
Nah, kini tinggal menanti saja apa kenyataan memang akan sejalan dengan simulasi dalam otak Hiddink, alias kemenangan buat Chelsea, atau malah sebaliknya.
Rivalitas Lama Kembali Membara
Perseteruan antara Manchester United dan Arsenal sedikit meluntur dalam beberapa tahun belakangan ini. Namun, rivalitas lama itu akan segera kembali membara. Bukan di tanah Inggris, namun di panggung Eropa. Arsenal dan Manchester United merupakan rival di kancah Liga Primer Inggris. Persaingan itu mulai lahir di sejak Arsene Wenger membesut Arsenal pada tahun 1996. Manajer MU Sir Alex Ferguson sepertinya sudah punya firasat bahwa Wenger bakal menjadi pesaing berat. Bahkan ketika Wenger datang dan belum "berbicara banyak", Fergie langsung menyerangnya. "Mereka menyatakan bahwa Wenger merupakan orang sangat pandai. Ia bisa bicara lima bahasa asing. Benarkah? Saya pernah mengetahui bahwa ada seorang anak berusia 15 tahun di Pantai Gading bisa bicara lima bahasa asing," tukas Ferguson dikutip dari Mirror. Firasat Fergie terbukti. Di musim 1997/98, Wenger sukses membaawa Arsenal juara Liga Primer, memutus dominasi MU. Ironisnya, saat itu The Red Devils menjadi runner up. Rivalitas terus berlanjut. Di tiga musim berikutnya, MU dan Arsenal selalu finish 1-2 di Liga Primer. Perseteruan tak hanya melibatkan para pemain di lapangan, namun juga diwarnai perang mulut antara kedua manajer. "Ferguson sudah diluar kendali. Ia kehilangan daya berpikir realistis. Ia menebar permusuhan dan meminta orang-orang yang sudah ditantangnya untuk meminta maaf," demikian komentar Wenger soal sang rival, Januari 2005 silam. Namun, perseteruan itu agak sedikit meredup dalam kurun waktu empat tahun belakangan ini, menyusul dengan masuknya Chelsea dan Liverpool ke persaingan. Kini rivalitas lawas antara Setan Merah dan Tim Gudang Peluru kembali muncul. Tidak di Inggris, namun di Eropa. Babak semifinal Liga Champions menjadi panggung perang teraktual keduanya. Untuk musim ini, Fergie sempat melontarkan kritik pedas atas kebijakan Wenger soal transfer dan minimnya kesempatan bagi pemain muda Arsenal. "Kuncinya adalah menghibur para penonton, di mana asal muasal para pemain tidak penting. Mereka bisa dari Italia, Spanyol, dari manapun. Anda cuma harus menghibur orang dan inilah yang coba kami lakukan," balas Wenger dikutip dari Football.co.uk. Namun, musim ini pun keduanya sempat beberapa kali seia sekata, di antaranya soal jadwal dan buruknya lapangan di Stadion Wembley.
Bagaimana dengan tengah pekan nanti? "Tidak mudah memenangi gelar Eropa. Demi Tuhan, saya perlu 13 tahun untuk memenangi gelar Eropa dan butuh sembilan tahun lagi untuk kembali memenanginya," tukas Ferguson dikutip dari Telegraph. Ucapan ini bisa jadi menyerang Wenger, yang bila dibandingkan Fergie, terhitung "masih hijau" di kompetisi Eropa.
Yang Tak Ada & yang Harus Waspada
Di leg pertama semifinal Liga Champions pertengahan pekan ini, cuma satu pemain yang absen karena akumulasi kartu. Tapi sepuluh pemain lain berpotensi demikian jika dapat satu kartu lagi. Hanya bek kiri Ashley Cole yang sedang suspended dalam lawatan Chelsea ke markas Barcelona nanti. Barca sendiri mesti hati-hati karena tiga pemainnya terancam absen di laga selanjutnya jika dapat sebiji kartu lagi. Sementara itu di partai MU vs Arsenal, kedua tim dapat memainkan seluruh pemain terbaiknya yang ada karena tak satupun tengah dalam hukuman. Akan tetapi, kedua tim tetap harus waspada akan kartu kuning dalam pertemuan leg pertama nanti. MU punya dua pemain yang berpotensi absen sedangkan Arsenal empat, sebagaimana dicatat Reuters.
Barcelona vs Chelsea
Di Nou Camp, Rabu (29/4/2009) dinihari WIB
Absen: Ashley Cole (Chelsea)
Absen di pertandingan mendatang bila dikartukuning: Daniel Alves (Barcelona), Sergio Busquets (Barcelona), Carles Puyol (Barcelona), Nicolas Anelka (Chelsea)
Manchester United v Arsenal
Di Old Traffrod, Kamis (30/4/2009) dinihari WIB
Absen di pertandingan mendatang bila dikartukuning: Wayne Rooney (Manchester United), Patrice Evra (Manchester United), Abou Diaby (Arsenal), Samir Nasri (Arsenal), Alex Song (Arsenal), Robin van Persie (Arsenal)
Tinggal Dua Jalan Menuju Roma
Siapa tim terbaik di kancah Eropa sudah mengerucut menjadi empat: Manchester United, Barcelona, Chelsea, atau Arsenal. Untuk menuju Roma, masih ada dua jalan yang mesti dilalui. Dua jalan itu adalah babak semifinal yang terjadwal pertengahan minggu ini dan dua pekan mendatang. Yang berhasil melewatinya, akan masuk final di Stadion Olimpico pada akhir Mei, untuk memperebutkan trofi Liga Champions musim ini. MU sebagai juara bertahan akan melanjutkan upaya mempertahankan mahkotanya itu dengan menghadapi sesama tim Inggris, Arsenal. Pertandingan pertama akan digelar di Old Trafford, Kamis (30/4/2009) dinihari WIB. Hampir semua kalangan relatif lebih menjagokan "Setan Merah". Faktornya banyak. Paling gampang, performa mereka musim ini begitu baik, sampai-sampai terus diwacanakan bisa merebut lima gelar juara alias quintuple, sampai mereka tersingkir di semifinal Piala FA minggu lalu. Kesempatan memborong titel semua kompetisi yang diikuti MU memang sudah gugur satu. Namun, sejak dipatahkan Everton di Piala FA, permainan Wayne Rooney dkk masih tetap terjaga. Dua kali mereka menjaga peluang di Liga Inggris dengan mengalahkan Portsmouth 2-0, dan terakhir secara gemilang menyikat Tottenham Hotspur 5-2, setelah tertinggal dua gol lebih dulu. Hanya saja Arsenal pun sedang on fire. Dari 20 pertandingan terakhirnya di kompetisi lokal, tidak sekalipun mereka menderita kekalahan. Lebih dispesifikkan, The Gunners mampu memenangi enam dari tujuh partai terakhirnya. Pengecualian adalah ketika bermain seru 4-4 melawan Liverpool pekan lalu, saat Andrei Arshavin mencetak empat gol. Statistik tersebut menjadikan Arsenal tidak boleh diremehkan dalam pertarungan mereka melawan MU. Apalagi di pertemuan pertama di musim ini, Cesc Fabregas dkk mampu menundukkan Fergie Babes dengan skor 2-1 di Emirates Stadium.
Sementara itu laga antarbangsa terjadi antara Barcelona versus Chelsea. Selain untuk diri sendiri, Barca juga berjuang atas nama Spanyol, karena tiga rivalnya mengusung bendera Inggris. Partai Los Blaugrana melawan The Blues diperkirakan berlangsung sangat menarik. Semua orang tahu, betapa Barca sedang menggila di La Liga, juga di Eropa. Jika MU (sempat) dikaitkan dengan quintuple, Lionel Messi dkk diyakini bisa merengkuh treble winners: Liga, Copa de Rey, dan Liga Champions. Meski begitu, Chelsea sudah menjadi hebat lagi semenjak ditangani Guus Hiddink, setelah medioker di tangan Luiz Felipe Scolari dari awal musim hingga akhir Januari. Buktinya, Chelsea bahkan masih bisa memenangi tiga kompetisi yang mereka masih bertahan di dalamnya: Premier League, Piala FA, dan Liga Champions. Hanya di Liga Inggris peluang mereka tidak besar, sedangkan di dua lainnya tetap kuat. Leg pertama Barca-Chelsea akan terjadi di Nou Camp hari Selasa besok, atau Rabu (29/4/2009) dinihari WIB. Sebagaimana duel MU-Arsenal, ini baru jalan pertama dan dua celah untuk menuju Roma. Semuanya sudah teramat penting.
Jadwa semifinal Liga Champions leg I:
Rabu (29/4/2009) dinihari WIB
Manchester United vs Arsenal
Kamis (30/4/2009) dinihari WIB
Barcelona vs Chelsea
Messi Hebat tapi Tidak Menakutkan
Chelsea sudah barang tentu akan memberi perhatian tinggi pada Lionel Messi untuk laga semifinal Liga Champions. Meski hebat, tapi penyerang Barcelona itu tidak menakutkan buat Guus Hiddink. Messi dan Barca-nya akan dihadapi Hiddink dan Chelsea-nya di leg pertama di Nou Camp hari Selasa (28/4/2009) mendatang. Walaupun Los Blaugrana bertabur bintang, tapi semua orang tahu kenapa Messi adalah sebuah kekhususan.
"Saya suka cara dia bermain," tutur Hiddink kepada News of the World. "Alam memberinya bakat berlimpah. Pemain-pemain seperti dia membuat sepakbola sangat menarik untuk dilihat."
"Tentu saja kami ingin menghentikan dia. Tapi kami takkan melakukannya di luar aturan atau dengan kekerasan," sambung pelatih asal Belanda itu. Biasa menyerang dari sayap kanan timnya, Messi semestinya dijaga bek kiri utama The Blues, Ashley Cole. Tapi karena pemain Inggris itu absen karena akumulasi kartu kuning, tugas itu diperkirakan jatuh kepada Jose Bosingwa. Kalau tidak, Hiddink masih punya Michael Mancienne, Branislav Ivanovic, dan Juliano Belletti, walaupun semua bukan pemain kidal. Siapapun yang diturunkan nanti, Hiddink berprinsip bahwa yang harus menghentikan Messi bukanlah satu orang, melainkan tim secara keseluruhan. Sebaliknya, tak hanya Messi yang mesti dimatikan.
"Saya tahu, akan sulit menghentikan dia. Dia pemain kelas dunia. Tapi saya pun takkan terbangun di tengah malam dan mencemaskannya," sahut Hiddink lagi.
"Pokoknya, semua orang di tim saya harus siap menjaga dan menekel, karena Messi dan Barcelona sering melakukan pertukaran posisi. Kami akan menghentikan dia sebagai tim, bukan sebatas individu tertentu."
Langganan:
Postingan (Atom)