Dimitar Berbatov menjawab kritikan yang sedang menghujaninya dengan tampil bagus saat Manchester United melibas bekas klubnya, Tottenham Hotspur. "Dia itu pemain kelas dunia!" bela Sir Alex Ferguson.
Berbatov, dengan style "tak bersemangat" yang terlanjur melekat pada dirinya, dipertanyakan efektivitasnya buat MU terutama ketika ia gagal sebagai algojo pertama dalam drama adu penalti babak semifinal Piala FA minggu lalu, saat 'Setan Merah' disingkirkan Everton. Di pertandingan berikutnya ia malah diparkir Fergie di bangku cadangan, dan tak bermain satu menit pun ketika MU menang 2-0 atas Portsmouth tiga hari lalu. Pers setempat pun memunculkan satu pernyataan: Berbatov dibeli terlalu mahal dibanding kontribusinya.
Faktanya, penyerang internasional Bulgaria itu relatif kurang bergaung keberadaannya di skuad Fergie musim ini, sejak pindah ke Old Trafford dengan ongkos angkut sebesar 30,75 juta poundsterling dari White Hart Lane. Secara statistik, ketajaman dia lumayan. Dari total 37 pertandingan di semua kompetisi, ia telah menghasilkan 14 gol, atau rata-rata kurang dari tiga game sekali ia mencetak gol. Khusus di Premier League, Berbatov baru mendulang sembilan gol, masih kalah dari Cristiano Ronaldo (17) dan Wayne Rooney (12). Usai mencetak satu gol ke gawang Spurs Sabtu (25/4/2009) malam -- MU menang 5-2 --, pemain berusia 28 tahun itu langsung mendapat momen untuk mengatrol lagi profilnya. Fergie pun pasang badan untuk membantunya.
"Saya pikir, di sepanjang pertandingan itu dia tidak pernah menyerah sekalipun," cetus sang manajer kepada MUTV. "Saya anggap dia pemain terbaik kami di babak pertama, dan di babak kedua dia pun menghasilkan banyak momen menawan."
"Dia menciptakan momen-momen yang membuat Anda terduduk kembaloi dan mengatakan: 'itulah kelas dunia'. Umpan yang dia berikan pada Ronaldo di babak kedua sungguh luar biasa," sambung Fergie.
Tentang penaltinya yang gagal, lagi-lagi Berbatov mendapat pembelaan dari bosnya itu. "Banyak kok pemain lain yang juga gagal. Rio gagal akhir minggu lalu, dan semuanya terlupakan".
"Tapi karena kami membeli mahal Berbatov, makanya dibegitu disoroti. Saya tahu, penalti dia itu jelek, saya tidak membantahnya. Tapi kami pun harus maju terus. Itu cuma sebuah penalti yang gagal."
Senin, April 27, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambahkan Komentarnya Disini Aja ....