Sabtu, April 25, 2009

Matinya Manajer Klub Sepakbola

Keegan (Reuters/Nigel Roddis)Pelan tapi pasti ada perubahan besar dalam dunia persepakbolaan Inggris. Sebentar lagi mungkin "manajer klub sepakbola" di Inggris akan kehilangan peran dan digantikan oleh mereka yang bertitel direktur teknis atau direktur sepakbola atau semacamnya. Manajer klub sepakbola di Inggris mungkin akan sebentar lagi sekadar gelar pelatih. Gejala itu semakin jelas dengan mundurnya dua manajer sepakbola anggota Premier League dalam satu minggu ini. Pertama Alan Curbishley dari West Ham United dan kedua Kevin Keegan dari Newcastle United. Dua-duanya mundur dengan alasan yang serupa: sebagai manajer mereka tidak lagi berperan dalam keluar masuknya pemain. Mereka tidak lagi bisa menentukan pemain mana yang ingin mereka beli maupun pemain mana yang ingin mereka jual. Untuk Curbishley kartu matinya adalah penjualan Anton Ferdinand dan George McCartney ke Sunderland. Sementara untuk Keegan penjualan James Milner ke Aston Villa serta selentingan akan dijualnya Michael owen. Padahal bagi para manajer ini, hak prerogatif ini mutlak perlu mereka miliki karena pada dasarnya manajerlah yang mempunyai bayangan perihak bentuk permainan yang diinginkan. Dengan memiliki pemain tepat seperti yang mereka inginkan, maka wujud permainan yang mereka mau otomatis bisa dilaksanakan. Setidaknya itu logikanya. Setidaknya itu yang terjadi di Inggris selama ini. Mundurnya Curbishley dan Keegan karena alasan seperti ini sebetulnya bukanlah yang pertama. Masih ingatkah dengan Jose Mourinho di Chelsea musim kompetisi lalu? Mirip sekali. Pada awalnya Mourinho diberi kebebasan untuk membeli pemain atau membuang pemain. Tetapi seiring waktu kebebasan Mourinho semakin terpangkas. Berdatanganlah pemain yang dibeli tanpa persetujuan Mourinho. Yang paling mendapat sorotan tentu saja datangnya Andriy Shevchenko dari AC Milan. Sehebat apapun Sevchenko tetapi Mourinho merasa ia bukan pemain yang tepat untuk timnya, dan malah mungkin hanya mengganggu keseimbangan tim saja. Tetapi apa boleh buat, Sevchenko telah dibeli. Konon bukan sekadar oleh direktur tekhnis Frank Arnessen ataupun direktur klub Peter Kenyon, tetapi langsung oleh sang pemilik Chelsea Roman Abramovich. Merasa wewenangnya terganggu Mourinho pun cabut. Apa yang terjadi di West Ham maupun Newcastle, atau Curbishley dan Keegan dalam hal ini, seperti mengikuti apa yang terjadi di Chelsea. Hampir pasti akan diikuti oleh klub-klub lain di Inggris. Penyebabnya sederhana saja, semakin banyak klub Inggris ini dimiliki oleh orang asing yang melihat secara lebih praktis: melihat klub sebagai sebuah perusahaan (pribadi). Akibatnya mereka menatanya juga layaknya perusahaan. Ada pemilik, dewan direktur dengan sekian tugasnya masing-masing, lalu ada manajer, dan tentu saja buruh (pemain). Posisi manajer klub yang sebelumnya begitu berkuasa, pelan tapi pasti ditiadakan. Toh sehebat apapun mereka, manajer sepakbola tidaklah lebih dari sekadar buruh. Satu sekrup dalam sebuah putaran perusahaan. Posisi mereka terdegradasi tak lebih dari sekadar pelatih sepakbola, bukan lagi manajer klub. Manchester City yang baru saja dibeli oleh perusahaan investasi Abu Dhabi sudah menunjukkan gejala seperti itu. Walau pernyataan yang keluar dari klub itu menyebut Mark Hughes sebagai manajer akan diberi kebebasan penuh mengelola sisi persepakbolaannya, tetapi siapa yang membeli Robinho? Sewaktu pembelian terjadi Hughes mengaku sama sekali tidak tahu karena ia sedang bermain golf. Pemilik Man City sekarang berkoar akan berusaha membeli Cristiano Ronaldo, Fernando Torres, dan Cesc Fabregas. Bukan Mark Hughes yang mengatakan itu. Klub besar Inggris dengan manajer klub berperan layaknya sebagai manajer klub tinggal ada dua: Manchester United dan Arsenal. Selebihnya mulai berguguran. Kalau klub-klub kecil Inggris juga akhirnya nanti dibeli oleh orang kaya (asing), kemungkinan tren semakin tak berperannya manajer klub akan semakin besar. Apalagi kalau MU dan Arsenal juga mengikuti tren itu, selamat tinggallah gelar manajer klub sepakbola di Inggris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentarnya Disini Aja ....