Senin, Mei 04, 2009

El Clasico dalam Pers Spanyol

(REUTERS)"Tim terbaik di dunia meninggalkan Bernabeu sebagai juara". Demikian headline koran Marca tentang El Clasico yang "mengerikan" buat Real Madrid itu. Apa lagi pandangan duel ini di mata pers Spanyol? Inilah kali pertama dalam sejarah 80 tahuin El Clasico, Barcelona memberondong gawang Madrid enam kali. Kemenangan 6-2 di Santiago Bernabeu tersebut sekaligus mendekatkan pasukan Pep Guardiola ke tangga juara La Liga. Tak lama setelah tim kesayangannya menang besar, fans Barca menggelar pesta dinihari di jalan-jalan ibukota Catalan. Mereka juga menjejali bandara kota untuk menunggui kedatangan para pahlawannya dari Madrid. Marca, yang notabene berbasis di Madrid, memakai headline di atas dengan menampilkan foto kapten Barca, Carles Puyol, mencium ban lengannya yang berwarna bendera Catalan. "Tim Barca terbaik sepanjang masa menggelar pertunjukan kemarin, dan memimpin sebuah tarian sukaria di Madrid yang takkan pernah mereka lupakan," tulis El Pais, di bawah sebuah foto Thierry Henry dan Samuel Eto'o merayakan satu dari dua gol buatan striker Prancis itu. Kemenangan Barca ini membangkitkan kenangan lama ketika Johnan Cruyff menginspirasikan kemenangan 5-0 pada Februari 1974. Juga mereka sudah mencetak 100 gol dalam 34 pertandingan liga, hanya terpaut tujuh dari rekor yang diukir Real Madrid di musim 1989/1990. Sementara itu dalam kolumnis El Pais, Ramon Besa, memuji Guardiola atas keteguhan dalam mengusung filosofi sepakbola menyerang. Walaupun bermain di kandang lawan, dan menghadapi tim besar, gaya bermain seperti itu tidak diubah. "Pergerakan para pemain Barca bersih dan elegan, seperti ketukan dalam tarian," tulisan Besa, seperti dikutip Reuters. "Barcelona menciptakan irama penyerangan mereka dengan sangat pas, seperti jam-jam buatan Swiss: seksama dan tepat waktu." "Pesta gol, penghinaan, dan juara!" begitu harian Sport berteriak dalam headline-nya. Ditegaskan koran berbasis di Barcelona itu, kebobolan enam gol takkan terlupakan oleh Madrid. "Kali ini orang-orang baik menang," tulis kolumnis El Mundo Deportivo, Fernando Polo. "Tim yang bermain lebih baik dari siapapun di musim ini, mencetak gol lebih banyak dari siapapun, memberi eksebisi-eksebisi dari hari ke hari, dan menghancurkan banyak rekor adalah tim Barcelona-nya Pep. Kadang-kadang hidup tidaklah adil." Dalam sudut pandang yang lain Marca menganalisis beberapa hal, mulai dari kebijakan transfer yang buruk dari direktur sport Pedja Mijatovic, sampai skandal eks presiden Ramon Calderon di bulan Januari, dan puncaknya adalah skandal pesta gol di Bernabeu yang dianggap sangat memalukan. "Lalu apa?" tanya kolumnis Miguel Serrano. "Kita harus membangun kembali rumah yang sudah hancur ini."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentarnya Disini Aja ....