Fiorentina berhasil meluluhlantahkan AS Roma dengan skor telak 4-1. Sebuah pencapaian gemilang hasil transformasi taktik yang dilakukan oleh sang allenatore, Cesare Prandelli. Dalam laga yang dilangsungkan di Artemio Franchi, Minggu (26/4/2009) dinihari WIB empat gol La Viola dihasilkan oleh Alberto Gilardino (dua gol), Juan Vargas dan Massimo Gobbi. Hasil ini seakan menjadi obat penawar luka karena minggu lalu Fiorentina harus rela dikalahkan Udinese 1-3 dan sempat menghambat langkah mereka merebut posisi keempat klasemen. Menurut Prandelli, keberanian dirinya mengubah pakem 4-4-2 menjadi 4-2-3-1 dengan menempatkan Gilardino sebagai ujung tombak didukung oleh tiga gelandang serang dan menekankan serangan di sayap menjadi kunci kemenangan atas Il Lupi malam tadi. Pergerakan dinamis para gelandang 'Si Ungu' merepotkan Roma di segala penjuru lapangan dan tim ibukota itu pun tak berkutik sama sekali di pertandingan itu.
"Maksud saya adalah memberi sedikit beban lebih di depan dan bermain melebar sehingga kami dapat mengirim crossing kepadanya (Gilardino). Franco (Semioli) bermain baik dan dengan Jovetic kami ingin mematikan lini tengah Roma," urai Prandelli kepada Channel4. Walapun bermain baik, Prandelli pun tak luput memberi saran kepada pemainnya khususnya Stevan Jovetic. Apa yang dikatakan oleh Prandelli? "(Stevan) Jovetic terlalu polos bermainnya dan terlalu bekerja keras, di mana ia terlalu berlebihan dalam menggunakan tenaganya dan saya harus menggantinya. Dia mempunyai kualitas luar biasa, kita melihatnya malam ini, tapi ia butuh kepercayaan diri lebih ketika menyerang sehingga ia mampu mencetak gol." Dengan raihan tiga poin ini, Il Gigliati untuk sementara berada di tangga terakhir zona Liga Champions alias posisi ke-4. Menggeser Genoa yang baru akan bertanding malam nanti melawan Bologna. Walaupun begitu performa tim asal Florence itu musim ini bisa dikatakan seperti roller coaster. Silih berganti masalah hadir menggangu performa tim. Namun bagi Prandelli, itu semua sudah sepantasnya didapat oleh Fiorentina mengingat mereka kini berstatus sebagai salah satu tim raksasa di negeri Pizza itu.
"Selama empat tahun anak-anak telah memberikan semuanya. Musim ini kami mempunyai lebih banyak masalah karena kami dianggap sebuah tim besar sehingga lawan bermain bertahan. Ini bukanlah yang kami inginkan seperti, karena kami justru fokus pada sebaliknya," pungkas eks pelatih Parma dan Roma merujuk pada target Fiorentina adalah finis empat besar di akhir musim.
Minggu, April 26, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambahkan Komentarnya Disini Aja ....