Selasa, April 28, 2009

Berharap Reuni Manis dengan Heynckes

istTiga puluh tahun menjadi pelatih, cuma tiga gelar juara yang pernah diraih Jupp Heynckes. Tapi karena sempat diantar jadi kampiun Bundesliga hingga dua kali, Bayern Munich berharap reuninya tahun ini berakhir manis. Heynckes ditunjuk menjadi pelatih baru Bayern Munich menyusul pemecatan Juergen Klinsmann, Senin (27/4/2009) waktu setempat. Klinsi dianggap tak memberi hasil yang diharapkan pada FC Hollywood, apalagi klub Bavaria tersebut belakangan juga menderita beberapa kekalahan mengejutkan. Entah apa yang mendasari petinggi Bayern untuk kemudian menunjuk pria 63 tahun itu sebagai bos baru Miroslave Klose cs. Yang pasti, secara umum trek rekor mantan striker internasional Jerman itu tak bisa dibilang bagus. Dalam 30 tahun karirnya sebagai pelatih, tercatat cuma tiga tropi berhasil dia menangi. Selain dua yang didapat bersama Bayern dengan menjuarai Liga Jerman di musim 1989 dan 1990, satu tropi lain yang bisa dia menangi adalah Liga Champions bersama Real Madrid di musim 1997-1998. Seperti kebanyakan pelatih lain, Heynckes memulai karir juga di dunia sepakbola dengan memperkuat klub kota kelahirannya, Borussia Monchenggladbach. Sepanjang karirnya sebagai pemain dia telah melakoni 385 laga Bundesliga dengan mencetak 220 gol. Raihan golnya ini menjadi peringkat tiga dalam daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga sepanjang masa. Selain itu, dia juga tercatat 39 kali pernah memperkuat timnas Jerman dan berhasil mencetak 14 gol. Heynckes memulai karirnya sebagai pelatih pada tahun 1979 bersama Monchenggladbach. Ia melatih tim tersebut selama delapan tahun, tanpa meraih satupun gelar bergengsi. Baru pada tahun 1987 dia melatih Bayern Munich. Empat tahun di klub tersebut, dua gelar juara Liga berhasil dipersembahkan yakni masing-masing pada 1989 dan 1990. Perjalanan karir kepelatihan Heynckes berlajut di tanah Spanyol saat dia dipercaya menangani Athetic Bilbao. Dua tahun di Bilbao dia pulang ke Jerman untuk menerima tawaran dari Eitracht Frankfurt, di mana dia cuma bertahan semusim di sana karena kemudian kembali hijrah ke Spanyol bersama Tenerife. Heynckes meraih tropi ketiganya pada tahun 1998 saat dia mengantar Real Madrid menjadi juara Liga Champions. Sebuah sukses besar karena mengakhiri penantian 32 tahun Los Merengues sebagai jawara Eropa. Tapi dia juga tak bisa bertahan lama di Santiago Bernabeu, performa Madrid yang buruk di kkompetisi lokal memaksanya hengkang. Selanjutnya berturut-turut Heynckes membesut Athletic Bilbao, Schalke 04 dan Borussia Monchengladbach. Sayangnya, sejak sukses di Madrid dia tak pernah lagi mengantar timnya menjadi juara. Dia malah harus berkali-kali menerima surat pemecatan karena dianggap tak mampu memberi yang terbaik buat klubnya. Heynckes hingga kini masih dianggap sebagai pelatih terburuk yang pernah membesut Eintracht setelah membuat tim tersebut terdegradasi. Selain kontranya yang singkat dengan Schalke, Heynckes juga sempat menjalani 14 pertandingan Bundesliga tanpa satu kalipun meraih kemenangan saat menukangi Borussia Mönchengladbach. Adakah reuni manis antara Bayern dengan Heynckes di musim ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentarnya Disini Aja ....