Bahwa Cristiano Ronaldo fenomenal, adalah benar. Dari 19 laga Liga Inggris yang dimainkannya musim ini, total 17 gol dikoleksi. Ditambah gol di kompetisi Liga Champions dan turnamen lokal, gelandang yang pekan depan genap berusia 23 tahun itu sudah mengumpulkan 25 gol. Produtivitas tinggi juga diperlihatkan Ronaldo musim lalu. Ditilik dari awal menginjakkan kakinya di Old Trafford pada 2003, tak perlu diragukan bahwa CR7 adalah pemain MU dengan grafik peningkatan prestasi yang terbaik saat ini. Dari hanya empat gol, meningkat menjadi lima, sembilan dan 20 di musim keempatnya.
The Red Devils sangat beruntung Ronaldo tidak lantas tinggi hati. Usai kemenangan 3-1 atas Tottenham Hotspur di Piala FA, pemain yang sempat dibenci seantero Inggris --usai terlibat dalam insiden diusirnya Wayne Rooney di perempatfinal Piala Dunia 2006-- itu justru memuji rekan-rekan setimnya. Ini menunjukkan loyalitas tinggi seorang Ronaldo, memperkuat keyakinan publik atas keputusannya menampik tawaran dari klub-klub besar untuk meminangnya.
Tetapi sampai kapan Ronaldo mampu bersikap demikian? MU punya catatan unik soal akhir karir pemain hebatnya. Jaap Stam, Ruud van Nistelrooy, Roy Keane dan yang paling heboh David Beckham, meninggalkan Old Trafford sebagai "orang bermasalah". Kuncinya ada di Sir Alex Ferguson. Manajer paling sukses sepanjang sejarah Liga Inggris itu tidak suka dengan kritikan terhadap pribadinya apalagi tim, meski datangnya dari pemain terhebat sekali pun. Bagi Fergie, tim selalu di atas individu, dan pribadinya adalah pemimpin tim. Sampai saat ini tidak ada yang tahu detil kejadian kisah "sepatu terbang" yang mendarat di pelipis Beckham dalam ruang ganti MU. Tetapi satu pesan yang jelas, seorang kapten Inggris yang juga aset termahal klub pun bukan siapa-siapa di mata Fergie jika dinilai berlaku "aneh".
Semakin tinggi kita berdiri, semakin besar pula tiupan angin yang harus dihadapi. Ronaldo kini ada di posisi yang hanya bisa dirasakan segelintir orang. Godaan dari banyak klub tidak akan berhenti, belum lagi agen yang kerap kebablasan, atau juga nafsu pribadi. Jika tetap mawas diri, pasti akan ada hal lebih indah untuk Ronaldo. Jika tidak, jadilah dia sama dengan Beckham dan nama-nama lain yang harus terjaga di tengah mimpi indahnya di Theatre of Dreams.
Semoga yang terbaik yang terjadi.
Sabtu, April 25, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambahkan Komentarnya Disini Aja ....